Rabu 10 Aug 2022 23:56 WIB

Menteri Bahlil Dukung Pelajar Indonesia Berkontribusi untuk Bangsa

Bahlil hadiri peluncuran Global CEO Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri peluncuran Global Chief Executive Officer (CEO) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia. Global CEO PPI Dunia terbentuk dari jalinan kerja sama antara PPI Dunia yang diwakilkan oleh Ketua Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi dengan Yayasan Harapan Indonesia Gemilang (Hanida) yang dihadiri oleh Founder Yayasan Hanida Sri Suparni Bahlil.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri peluncuran Global Chief Executive Officer (CEO) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia. Global CEO PPI Dunia terbentuk dari jalinan kerja sama antara PPI Dunia yang diwakilkan oleh Ketua Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi dengan Yayasan Harapan Indonesia Gemilang (Hanida) yang dihadiri oleh Founder Yayasan Hanida Sri Suparni Bahlil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri peluncuran Global Chief Executive Officer (CEO) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia. Global CEO PPI Dunia terbentuk dari jalinan kerja sama antara PPI Dunia yang diwakilkan oleh Ketua Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi dengan Yayasan Harapan Indonesia Gemilang (Hanida) yang dihadiri oleh Founder Yayasan Hanida Sri Suparni Bahlil.

PPI Dunia dengan jaringan di 60 negara bersama Hanida Foundation mendirikan Komunitas Lumbung Internasional untuk membentuk program bersama dalam hal sosial kemanusiaan dan kemasyarakatan. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat mengembangkan jejaring pasarnya sampai ke seluruh dunia.

Pada sambutannya, Bahlil menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang juga dapat mendorong para pelajar Indonesia di luar negeri memiliki jiwa usaha dan berkontribusi untuk bangsa. Ia berharap hal tersebut dapat menjadi jembatan investasi bagi Indonesia di kancah internasional.

Senada dengan hal itu, ia mengungkapkan bahwa kemudahan perizinan berusaha melalui aplikasi Online Single Submission (OSS) dapat dimanfaatkan oleh para pelajar untuk membuka usaha sejak dini. “Saya dukung para pelajar ini untuk membuka usaha. Teman-teman dapat menggunakan OSS untuk membuat Nomor Induk Berusaha (NIB). Jadi usaha teman-teman terlindungi secara legal,” ujar Bahlil dalam siaran pers, Rabu (10/8). 

 

Founder Yayasan Hanida Sri Suparni Bahlil dalam sambutannya menyampaikan, UMKM merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional yang berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. Maka perlu adanya gerakan yang dapat membangun jejaring bisnis baik di dalam maupun di luar negeri bagi para UMKM melalui kolaborasi dengan PPI Dunia.

“Dengan akan diluncurkannya Global CEO PPI Dunia, kami berharap ini dapat menjadi wadah bagi siswa-siswa di luar negeri untuk memulai usaha. Maka  mereka juga bisa menjadi jembatan UMKM memiliki daya saing global,” ungkap Sri dalam sambutannya.

Selain itu, Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi memaparkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat wirausaha serta melahirkan pengusaha-pengusaha muda Indonesia di luar negeri serta berkontribusi dalam pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar global. “Kami memandang, dengan jaringan PPI Dunia ini menjadi suatu potensi yang luar biasa ketika presiden memberi target investasi. Ini menjadi jembatan dunia melalui program-program PPI yang ada di dunia,” tuturnya.

PPI Dunia adalah organisasi pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Saat ini PPI Dunia telah memiliki jaringan di 60 negara yang tersebar di 3 kawasan, yaitu Asia-Oceania, Amerika-Eropa, dan Timur Tengah-Afrika. Kerja sama ini merupakan langkah konkrit PPI Dunia dalam menjalankan visi misi untuk berkontribusi mencapai Indonesia Emas 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement