Rabu 10 Aug 2022 23:16 WIB

Enam Buah Anti Peradangan dan Bikin Awet Muda

Buah memiliki antioksidan yang bisa kurangi peradangan dan perlambat penuaan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Buah memiliki antioksidan yang bisa kurangi peradangan dan perlambat penuaan.
Foto: Needpix
Buah memiliki antioksidan yang bisa kurangi peradangan dan perlambat penuaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak penyakit paling umum yang ada saat ini seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, alzheimer, dan artritis, semuanya dikaitkan dengan peradangan kronis. Kabar baiknya adalah, ada banyak cara untuk melawan peradangan dan memperlambat proses penuaan.

Salah satunya tentu mengonsumsi sayuram dan buah-buahan, namun tentunya ada beberapa yang memiliki khasiat paling terbaik. Menurut Pendiri Dietitian Doc, Annelie Vogt von Heselholt, kekuatan buah terletak pada antioksidannya, molekul yang menetralisir radikal bebas berbahaya dalam tubuh.

Baca Juga

Tetapi karena tidak semua buah memiliki jenis antioksidan yang sama, penting untuk memiliki beberapa variasi dalam diet. Berikut ini adalah buah yang paling banyak digunakan untuk mengurangi peradangan dan memperlambat penuaan.

 

 

1. Blueberry

Penelitian telah menunjukkan bahwa blueberry memiliki tingkat antioksidan tertinggi di antara semua buah dan sayuran populer. Itu seharusnya menjelaskan mengapa sebuah studi pada 2019 di Nutrients, menemukan blueberry dapat mengurangi nyeri lutut dan kekakuan pada orang dengan radang sendi.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam blueberry dapat membantu mengurangi penurunan kognitif terkait usia. Namun, kualitas blueberry yang melindungi otak terutama terlihat dalam penelitian pada hewan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian,” ujar Ahli Diet, Kayley Myers dilansir dari healthdigest, Rabu (10/8/2022).

Vogt von Heselholt menunjukkan bahwa satu cangkir blueberry menyediakan 487 miligram anthocyanin. Anthocyanin dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang menyebabkan penuaan dini, penurunan fungsi otak, penyakit jantung, dan kanker.

“Secara khusus, blueberry memiliki efek seperti probiotik pada usus yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah kanker usus besar. Anthocyanin juga dapat membantu tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin dan lebih efektif menggunakan glukosa, yang keduanya dapat membantu mencegah diabetes,” papar Vogt von Heselholt.

 

2. Jeruk bali

Baik makan setengahnya saat sarapan, atau memasukkannya ke dalam smoothie saat sore, atau menikmatinya sebagai hidangan penutup, jeruk bali ini penuh dengan nutrisi penangkal peradangan. Untuk satu buah jeruk bali ini sangat tinggi vitamin C, dengan 70 persen dari nilai harian hanya dalam satu porsi saja.

“Vitamin C juga merupakan vitamin esensial dalam produksi kolagen tubuh,” kata Editor Fitness Clone, Juliana Tamayo. Ketika seseorang makan makanan kaya vitamin C, maka itu memberi tubuh dorongan dalam produksi kolagen.

Kolagen ini membantu mengurangi risiko masalah persendian, sekaligus mencegah penuaan kulit. Selain itu, jeruk bali mengandung likopen yang tinggi, yang merupakan antioksidan yang dikenal mampu mencegah penuaan dini dan jenis kanker tertentu.

 

3. Stroberi

Stroberi adalah pembangkit tenaga vitamin C lainnya, tapi tidak semuanya. “Stroberi juga tinggi serat dan potasium, meningkatkan kesehatan jantung dan usus. Stroberi dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan meningkatkan HDL atau kolesterol baik,” kata Ahli Diet, Kimberly Duffy. 

Sebuah studi pda 2006 di The American Journal of Clinical Nutrition, menunjukkan bahwa stroberi memiliki salah satu tingkat antioksidan tertinggi per porsi makanan apa pun.

 

4. Delima

Kualitas antioksidan jus delima biasanya lebih tinggi daripada anggur merah dan teh hijau. Buah ini mengandung senyawa khusus seperti punicalagin, asam ellagic, anthocyanin, quercetin, dan catechin yang dapat membantu menurunkan peradangan dan mencegah penyakit kardiovaskular.

Sebuah studi pada 2017 di Molecules, menunjukkan bahwa delima memiliki sifat anti-kanker. Sementara itu, studi 2017 lainnya di Nutrients, menemukan bahwa jus delima memiliki potensi terapeutik untuk mengobati berbagai macam penyakit radang kronis seperti penyakit radang usus, rheumatoid arthritis, serta gangguan metabolisme dan kardiovaskular.

 

5. Ceri

Ceri tart mengandung beberapa polifenol yang dapat membantu melawan peradangan, termasuk quercetin, cyanidin, dan melatonin. Karena peradangan dapat berkontribusi pada penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi dan resistensi insulin, makan ceri tart atau konsentrat jus ceri dapat membantu menurunkan risiko itu.

Faktanya, sebuah studi tahun 2021 di Aging Research Review, menunjukkan bukti yang mendukung hubungan antara asupan ceri tart dan pengurangan risiko penyakit radang.

 

6. Raspberry

Raspberry tidak hanya rendah gula dan tinggi serat, tetapi juga merupakan sumber antioksidan lain yang sangat baik seperti vitamin C, quercetin, dan asam ellagic.

“Raspberry mengandung mineral yang disebut mangan, yang dapat membantu mengatur gula darah dan meningkatkan kesehatan kulit dan tulang,” ujar Duffy. Selain itu, raspberry juga merupakan sumber potasium yang baik untuk kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement