Selasa 09 Aug 2022 22:56 WIB

Raih Dana IPO Rp 77,6 Miliar, Segar Kumala Perluas Pasar Bisnis

Segar Kumala Indonesia hampir menyentuh RP 484 pada perdagangan usai IPO

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Segar Kumala Indonesia Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/8/2022). Pada perdagangan perdananya di pasar sekunder, Segar Kumala Indonesia dibuka Rp 402 atau naik 3,6 persen dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 388.
Foto: istimewa
PT Segar Kumala Indonesia Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/8/2022). Pada perdagangan perdananya di pasar sekunder, Segar Kumala Indonesia dibuka Rp 402 atau naik 3,6 persen dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 388.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Segar Kumala Indonesia Tbk mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/8/2022). Pada perdagangan perdananya di pasar sekunder, Segar Kumala Indonesia dibuka Rp 402 atau naik 3,6 persen dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 388. 

Kemudian, Segar Kumala Indonesia terus naik dan sempat menyentuh level tertinggi 30 menit awal sesi I Rp 484 atau melesat 24,74 persen dan terendah Rp 388.

Segar Kumala Indonesia menjadi emiten ke-41 yang listing sepanjang 2022 dan ke-807 pada BEI. Melalui penawaran umum saham Segar Kumala Indonesia, terlihat antusiasme publik yang digelar pada 2-5 Agustus 2022. 

Direktur Utama Segar Kumala Indonesia Renny Lauren mengatakan dalam IPO Segar Kumala Indonesia melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 200 juta saham, sehingga perusahaan memperoleh dana Rp 77,6 miliar.

“Kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO tentunya akan semakin memperkuat bisnis perusahaan untuk memenuhi kebutuhan buah, sayur, dan unggas masyarakat di Tanah Air,” ujarnya dalam keterbukaan informasi perusahaan, Selasa (9/8/2022).

Renny menyebut, IPO ini menjadi momen penting bagi Segar Kumala Indonesia yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, perusahaan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat agar lebih efektif dan efisien.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan modal kerja perusahaan dengan alokasi 75 persen dan sisanya membuka cabang baru perusahaan.

“Tahun ini rencana membuka tiga cabang baru di Aceh, Kendari, dan Palu,” ucapnya.

Dalam aksi korporasi ini Segar Kumala Indonesia menunjuk penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.

Segar Kumala Indonesia memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada 2022 sebesar 40 persen hingga 50 persen lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 1,3 triliun sampai Rp 1,4 triliun.

Sementara itu Direktur Segar Kumala Vianita Januarini menambahkan permintaan masyarakat semakin tinggi terhadap produk segar seperti buah dan sayuran, sehingga potensi bisnis masih terbuka lebar.

“Pada kuartal I 2022 kami telah mencatatkan penjualan sekitar Rp 200 miliar, kami optimistis kinerja tahun ini akan berjalan sesuai rencana yang kami tetapkan,” ucapnya.

Meski dilanda pandemi, Segar Kumala Indonesia dapat mencatatkan peningkatan penjualan senilai Rp 1,02 triliun atau naik sebesar 32,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih juga meningkat 35,54 persen menjadi Rp 37,28 miliar dibandingkan kuartal I 2021.

Dari sisi aset, Segar Kumala Indonesia mencatatkan peningkatan sebesar 20,62 persen menjadi Rp 247,28 miliar pada periode 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement