Ahad 07 Aug 2022 10:27 WIB

Wahai Content Creator, Kamu Tidak akan Kehabisan Konten, Apalagi Soal Budaya!

Banyak hal bisa dijadikan konten di era digital, termasuk budaya yang mana sangat melimpah dan tersebar di seluruh Indonesia.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Etika Digital (Unsplash/Parker Byrd)
Etika Digital (Unsplash/Parker Byrd)

Indonesia merupakan bangsa yang kaya budaya. Kekayaan ini membuat netizen Indonsia tidak perlu khawatir kehabisan ide dalam mebuat konten di dunia digital.

“Tidak perlu bingung buat konten prank, flexing, dan lain sebagainya. Angkat konten tentang kebudayaan Indonesia. Banyak sekali macamnya. Ini bisa menjadi peluang kreatif kita,” kata Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Jadi Pemain di Era Digital, Berantas Hoaks Lewat Media Sosial

Perkembangan teknologi informasi semakin masif. Kemudahan mengakses informasi membuat netizen lupa daratan. Mereka adalah Indonesia, negara yang memiliki beragam kebudayaan keren.

Sekarang ini gempuran budaya asing masuk bebas melalui genggaman handphone. Imbasnya, banyak anak-anak muda Indonesia lebih bangga menggunakan produk luar negari dan mengenal budaya asing.

“Jangan hanya mengambil budaya dari luar. Coba jadikan dan sebarkan tari Indonesia, buat konten-konten tarian Indonesia, lagu-lagi daerah Inodnesia, remix lagu daerah indonesia,” ujar Muhajir.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta Relawan TIK Magetan, Andi Fajar Kurniawan, S.T.

Baca Juga: 103 Perusahaan dengan Digital Marketing Terbaik Kantongi Penghargaan IGDMA 2022 oleh Warta Ekonomi

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement