Ahad 07 Aug 2022 04:31 WIB

Perdana, 31 Wanita Saudi Mulai Operasikan Kereta Cepat Makkah-Madinah

28.000 wanita Saudi melamar untuk posisi mengemudikan kereta cepat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Indira Rezkisari
 Kereta berkecepatan sekitar 300 km/jam melayani rute Makkah-Jedah-Madinah.
Foto: dok. Istimewa
Kereta berkecepatan sekitar 300 km/jam melayani rute Makkah-Jedah-Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Sebanyak 31 wanita Saudi dilaporkan mulai dipercaya untuk mengendarai kereta cepat Makkah-Madinah. Puluhan wanita itu menjadi yang pertama dan ditargetkan berprofesi sebagai masinis di kerajaan setelah masa pelatihan mereka usai.

Dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (6/8/2022), mereka memulai latihan praktik setelah menyelesaikan tahap pertama pelatihan mereka, yaitu teori. Ke-31 wanita tersebut bergabung dengan masinis berpengalaman di dalam kabin selama lima hingga enam bulan mendatang sebagai bagian dari tahap kedua pelatihan mereka.

Baca Juga

Sejak program pelatihan pertama kali dimulai pada bulan Maret, kelompok ini telah menyelesaikan total 483 jam pelatihan teori, termasuk pengetahuan dasar perkeretaapian, peraturan lalu lintas dan keselamatan, bahaya kerja hingga pemadaman kebakaran. Termasuk juga soal aspek teknis yang terkait dengan kereta api dan infrastruktur perkeretaapian.

Perusahaan Spanyol Renfe, pemegang saham terbesar dalam konsorsium yang mengelola Kereta Berkecepatan Tinggi, dan Politeknik Kereta Api Saudi (SRP) bertanggung jawab atas upaya pelatihan ini. Mereka bersama-sama Saudi telah melatih lebih dari 130 warga negara Saudi selama sembilan tahun terakhir.

Sebelumnya, iklan pekerjaan yang ditempatkan sebelumnya oleh Renfe untuk merekrut 30 pengemudi kereta wanita di Arab Saudi mendapat tanggapan yang luar biasa dari seluruh Kerajaan. Ada sekitar 28.000 wanita mengambil kesempatan tersebut dan berharap dapat mengemudikan kereta api. Dari kelompok itu, 145 dipilih untuk wawancara langsung dan hanya 34 yang berhasil mengikuti pelatihan tahap pertama.

Dari 31 yang lulus bagian teori pelatihan, 70 persen memiliki gelar sarjana. Persentase itu hanya 30 persen untuk magang laki-laki yang mengambil bagian dalam fase perekrutan dan pelatihan saat ini.

Diharapkan pada akhir Desember mendatang, para peserta pelatihan akan mulai mengemudikan kereta api antara kota-kota Saudi sendiri setelah lulus semua tes dan pelatihan. Pada fase mendatang, jumlah masinis pria dan wanita Saudi akan meningkat, karena diperkirakan permintaan akan tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun ke depan untuk bepergian dengan kereta api. Apalagi selama musim haji dan umrah di Kerajaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement