Sabtu 06 Aug 2022 21:00 WIB

Kehadiran Majelis Taklim Perkokoh Persatuan Umat Islam

Keberadaan majelis taklim yang terus tumbuh subur sejak kemerdekaan RI.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan majelis taklim yang terus tumbuh subur sejak kemerdekaan RI telah membawa pengaruh besar terhadap pembangunan nasional. Ribuan majelis taklim yang tersebar di berbagai wilayah tidak hanya sebatas menjadi wadah bagi umat Muslim menimba ilmu agama.

Namun, lebih dari itu, keberadaan majelis taklim yang tersebar di berbagai daerah makin memper kokoh persatuan umat Muslim. Misalnya, dengan terbentuknya Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) pada 1 Januari 1981, yakni sebuah organisasi yang menjadi wadah ribuan majelis taklim. Organisasi ini juga memungkinkan setiap majelis taklim saling berbagi program untuk pengembangan majelis taklim.

Baca Juga

Karena itu, menurut Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bang sa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Masyhuril Khamis, majelis taklim telah mempersatukan seluruh umat.

"Peran Majelis Taklim sangat dominan sebagai lembaga kajian nonformal yang tumbuh seiring peradaban bangsa ini. Peran serta guru, kiai, nyai, ustaz, dalam mengasuh majelis taklim sangat penting terutama pada upaya meningkatkan pemahaman agama dan untuk merekat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah," kata kiai Masyhuril kepada Republika,beberapa hari lalu.

Kiai Masyhuril yang juga ketua umum Pengurus Besar Al Jamiyatul Washliyah menilai, kegiatan majelis taklim berbasis masyarakat baik melalui masjid dan kelompok- kelompok pengajian sangat efektif dalam mewarnai dakwah di Tanah Air. Menurut Kiai Masyhuril majelis taklim telah mewarnai nilai-nilai spiritual umat. Bahkan, majelis taklim mewarnai nilai heroik kejuang an, termasuk menggerakkan semangat merebut kemerdekaan dan mengisinya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, nilai akidah dan akhlak serta disempurnakan dengan ilmu syariah dan kajian ilmu lainnya menjadi materi penting yang membuat majelis taklim dapat menjadi tempat membina umat dan tempat bertanya jamaahnya. Kiai Masyhuril berharap majelis taklim semakin inovatif dalam mengemas konten-konten dakwah terlebih dengan perkembangan teknologi.

"Perkembangan majelis taklim saat ini diharapkan lebih inovatif dan kreatif terutama dalam mengayomi kondisi jamaah yang saat ini serba instan, karena itu metode kajian harus menyesuaikan dangan kondisi kekinian. Penggunaan media sosial dan media elektronik lainnya se baiknya menjadi alternatif untuk pengem bangan majelis taklim. Prospek majelis taklim masih tetap men ja di kebutuhan umat, apabila metode, dan materi taklim dapat menjawab kebutuhan umat, termasuk untuk generasi muda kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement