Kamis 04 Aug 2022 03:55 WIB

Refresh Rate 60Hz vs 90Hz, Apa Bedanya?

Makin tinggi refresh rate makin sering tampilan memperbarui dirinya sendiri.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang bermain ponsel. Refresh rate mengacu pada seberapa sering tampilan memperbarui dirinya sendiri.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Orang-orang bermain ponsel. Refresh rate mengacu pada seberapa sering tampilan memperbarui dirinya sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara banyak angka yang tercantum dalam lembar spesifikasi untuk ponsel cerdas baru, Anda hampir pasti akan menemukan satu yang berkaitan dengan refresh rate, dan dua nilai umum adalah 60Hz atau 90Hz. Tapi apa perbedaan antara keduanya ?

Dilansir dari Trusted Reviews, Selasa (2/8/2022), pertama-tama, refresh rate mengacu pada seberapa sering tampilan memperbarui dirinya sendiri. Jika memiliki refresh rate yang tinggi, maka konten di layar yang didukung diperbarui lebih sering, dan karenanya tampak lebih halus di mata manusia.

Baca Juga

Refresh rate diukur dalam Hertz (Hz), yang menyatakan frekuensi per detik, jadi semakin tinggi dalam Hertz maka tampilan Anda akan semakin halus. 

Apakah layar 90Hz lebih baik daripada layar 60Hz?

Menjawab pertanyaan judul kemudian, layar 90Hz dapat tampak lebih halus daripada layar 60Hz karena menyegarkan 90 kali per detik daripada 60 dan itulah mengapa dianggap lebih unggul secara visual. Namun, ada banyak perbedaan metrik untuk menilai layar, mulai dari resolusi hingga cakupan gamut warna, hingga dukungan HDR, dan banyak lagi, jadi ingatlah bahwa refresh rate saja tidak menceritakan keseluruhan cerita.

Tidak hanya itu, tetapi juga ada kekurangan untuk memiliki refresh rate yang lebih tinggi, dalam bentuk masa pakai baterai yang lebih rendah. Itu karena refresh rate yang ditingkatkan membutuhkan lebih banyak daya untuk dijalankan.

Salah satu faktor yang mungkin membantu ponsel cerdas dengan refresh rate yang ditingkatkan mempertahankan masa pakai baterai yang baik adalah apakah rate itu adaptif atau tidak. Dalam hal ini, ponsel cerdas mengubah refresh rate-nya tergantung pada konten yang ditampilkan di layar pada saat itu, jadi jika itu adalah konten yang tidak didukung yang tidak dapat memanfaatkan kehalusan ekstra, refresh rate diturunkan untuk menghemat masa pakai baterai. 

Di sisi lain, ponsel dengan refresh rate tetap tidak dapat menyesuaikan diri secara otomatis, sehingga mereka dapat menghabiskan masa pakai baterai dengan mencoba mempertahankan refresh rate 90Hz sementara Anda tidak akan melihat perbedaan yang berarti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement