Selasa 02 Aug 2022 22:07 WIB

LPEI: Kontribusi Udang Terhadap Ekspor Perikanan Indonesia Capai 55,41 Persen 

Berkontribusi terbesar ekspor udang sepanjang Januari-Mei meningkat 1,27 miliar dolar

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memindahkan kotak benih udang vaname di tambak udang.  Kabupaten Situbondo, salah satu wilayah penghasil udang di Jawa Timur memiliki potensi dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor terutama udang Windu dan udang Vaname. Apalagi komoditas udang Indonesia berkontribusi cukup besar terhadap total ekspor perikanan Indonesia sebesar 55,41 persen.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja memindahkan kotak benih udang vaname di tambak udang. Kabupaten Situbondo, salah satu wilayah penghasil udang di Jawa Timur memiliki potensi dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor terutama udang Windu dan udang Vaname. Apalagi komoditas udang Indonesia berkontribusi cukup besar terhadap total ekspor perikanan Indonesia sebesar 55,41 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Situbondo, salah satu wilayah penghasil udang di Jawa Timur memiliki potensi dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor terutama udang Windu dan udang Vaname. Apalagi komoditas udang Indonesia berkontribusi cukup besar terhadap total ekspor perikanan Indonesia sebesar 55,41 persen. 

Berdasarkan data olahan dari IEB Institute, selama Januari-Mei 2022 ekspor udang dan olahannya mengalami peningkatan sebesar 17,56 persen atau 1,27 miliar dolar AS dengan negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand.

Melihat kontribusi dan potensi yang signifikan terhadap ekspor nasional, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan bersama Pemerintah Kabupaten Situbondo bersinergi memberikan pelatihan dan juga pendampingan bagi para petambak udang di enam desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur meresmikan Desa Devisa Kluster Udang pada 15 Juli 2022. Adapun sinergi lintas kelembagaan ini sebagai perwujudan aksi negara hadirkan pembinaan ekspor melalui LPEI dan pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan kapasitas dan meningkatkan daya saing komoditas unggulan di suatu wilayah.

Sebagai tindak lanjutnya, LPEI bersama Pemerintah Kabupaten Situbondo menyelenggarakan pelatihan manajemen ekspor kepada 20 pembudidaya udang di Desa Devisa Klaster Udang. 

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan pelatihan yang diberikan ini merupakan wujud pendampingan LPEI dari aspek kelembagaan. 

"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi manajemen Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) dan petambak, menyempurnakan standar prosedur dan kualitas udang serta meningkatkan kemampuan petambak untuk mengelola limbah dengan baik," ujarnya, Selasa (2/8/2022).

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Kholil menambahkan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Situbondo dan LPEI melalui program Desa Devisa Klaster Udang Situbondo. 

"Kami berharap selain dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam membudidaya udang, pelatihan ini juga dapat menjadi role model bagi daerah lain di Kabupaten Situbondo dalam hal peningkatan kapasitas usaha baik khusus sektor UKM maupun desa," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement