Selasa 02 Aug 2022 19:58 WIB

Helikopter Militer Pakistan Dilaporkan Hilang Saat Distribusikan Bantuan Kemanusiaan

Helikopter militer Pakistan dilaporkan hilang akibat hujan monsun yang ekstrem.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Pakistan (ilustrasi). Helikopter militer Pakistan dilaporkan hilang akibat hujan monsun yang ekstrem
Foto: EPA
Bendera Pakistan (ilustrasi). Helikopter militer Pakistan dilaporkan hilang akibat hujan monsun yang ekstrem

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD — Sebuah helikopter tentara Pakistan hilang pada Senin (1/8/2022) ketika tengah memberikan bantuan banjir di barat daya negara itu. Helikopter tersebut membawa enam pejabat termasuk seorang komandan senior. 

Hujan monsun di atas normal dan banjir mematikan telah melanda Pakistan dengan keras tahun ini, menewaskan ratusan orang dan mendatangkan malapetaka khususnya di Provinsi Balochistan. Tentara telah terlibat dalam upaya penyelamatan dan bantuan di sana. 

Baca Juga

"Helikopter penerbangan militer Pakistan yang sedang dalam operasi bantuan banjir di Lasbela, Balochistan kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara,” kata militer dalam sebuah pernyataan dilansir dari Alarabiya, Selasa (2/8/2022). 

Disebutkan bahwa enam orang berada di dalam helikopter, termasuk Komandan 12 Korps yang mengawasi operasi bantuan banjir di Balochistan. Namun mereka tidak memberikan rincian tentang apa yang mungkin terjadi pada helikopter itu. 

Komandannya, Letnan Jenderal Sarfraz Ali, adalah pejabat tinggi militer di wilayah tersebut dan salah satu yang paling senior di militer. 

Sebuah operasi pencarian sedang dilakukan untuk melacak helikopter yang menurut seorang pejabat senior polisi setempat kepada AFP telah hilang setidaknya selama enam jam. "Polisi, militer dan petugas penyelamat lokal sedang mencarinya," kata pejabat polisi, Pervaiz Umrani kepada AFP. 

Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang berada di provinsi itu untuk memeriksa kegiatan penyelamatan, menyebut insiden itu "mengkhawatirkan". 

“Seluruh bangsa berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan, keamanan, dan kembalinya putra-putra negara ini yang keluar untuk membantu para korban banjir,” cuit Sharif. 

Sharif sebelumnya mengkritik pejabat sipil provinsi atas kurangnya bantuan untuk orang-orang yang telantar akibat banjir.

Tentara adalah institusi paling kuat di Pakistan, dan pemerintahan sipil sangat bergantung padanya selama bencana alam seperti banjir dan gempa bumi. 

Banjir muson, yang dimulai pada pertengahan Juni, telah menewaskan sedikitnya 478 orang dengan sedikitnya 136 orang tewas di Balochistan saja. 

Balochistan juga penuh dengan kekerasan etnis dan sektarian, tetapi sejauh ini tidak ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap helikopter di wilayah tersebut.

 

Sumber: alarabiya   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement