Selasa 02 Aug 2022 16:40 WIB

Optimisme Parpol Baru dan Non-Parlemen di Pemilu 2024

KPU telah membuka tahapan pendaftaran partai politik sebagai peserta Pemilu 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Partai Buruh akan menjadi salah satu partai yang akan mendaftarkan diri untuk Pemilu 2024.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ilustrasi. Partai Buruh akan menjadi salah satu partai yang akan mendaftarkan diri untuk Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka tahapan pendaftaran partai politik peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024 pada Senin (1/8/2022). Pemilu yang digelar pada 14 Februari 2024 akan menjadi ajang bagi partai politik baru dan non-parlemen untuk mencoba peruntungannya mendapatkan kursi di DPR, DPRD tingkat provinsi, hingga DPRD tingkat kabupaten/kota.

Partai Buruh akan menjadi salah satu partai yang akan mendaftarkan diri untuk Pemilu 2024. Rencananya, mereka akan mendatangi KPU pada 12 Agustus mendatang dengan diiringi oleh sekira lima ribu orang.

Baca Juga

"Kami akan daftar secara resmi di tanggal 12 Agustus jam 13.00 hari Jumat. Dengan didampingi oleh para kawan-kawan pekerja dari buruh, petani, nelayan, rakyat miskin kota, tukang ojek, tukang becak, supir bajaj, dan para kelas pekerja," ujar Wakil Presiden Partai Buruh Agus Supriyadi saat dihubungi, Selasa (2/8/2022).

Ia mengatakan, Partai Buruh sudah memenuhi segala persyaratan dari KPU untuk mendaftarkan diri menjadi peserta pemilu. Termasuk susunan kepengurusan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Ia mengaku, Partai Buruh siap untuk menghadapi partai politik "senior" pada kontestasi nasional 2024 itu. Ia mengeklaim, Partai Buruh telah didukung oleh 11 konfederasi dan serikat buruh yang ada di seluruh Indonesia.

"Artinya kawan-kawan serikat buruh sudah bersatu di Partai Buruh, jadi kita sangat yakin suara itu akan kita raih mungkin kita bisa 7 persen nanti. Minimal (posisi) partai menengah akan kita dapat nanti," ujar Agus.

Pemilu 2024 juga menjadi kontestasi pertama yang akan dihadapi oleh Partai Gelombang Rakyat (Gelora). Rencananya, mereka akan mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu pada 7 Agustus mendatang,

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Sidik mengajak semua pihak untuk berkolaborasi bersama untuk merebut kemenangan dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ke-5 dunia. Targetnya, Partai Gelora mengincar minimal 4 persen suara untuk memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT).

"Minimal yang harus kami capai adalah 4 persen. Walaupun tentu saja secara kebijakan, kita akan bekerja untuk mencapai target yang lebih besar dari 4 persen," ujar Mahfuz lewat keterangannya.

Selain ajang kontestasi bagi partai politik baru, Pemilu 2024 menjadi kesempatan Partai Bulan Bintang (PBB) untuk kembali merebut kursi DPR. Diketahui, partai yang lahir pada 1998 itu selalu mendapatkan kursi di DPR sejak Pemilu 1999 hingga 2009.

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Ferry Noor mengatakan bahwa pihaknya menargetkan perolehan suara sebesar 4 persen di Pemilu 2024. Jumlah tersebut setara dengan 25 kursi di parlemen.

"Kursi ini kita ambil kembali,kita gali kembali. Tentunya  kita perintahkan kepada semua DPC dan DPW untuk merangkul seluruh tokoh masyarakat," ujar Afriansyah saat dihubungi.

Ia mengatakan, PBB adalah partai senior yang memiliki segudang pengalaman sejak Pemilu 1999 meskipun partai yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra itu memiliki rekam jejak yang kurang baik sejak Pemilu 2014 dan 2019. "Kami partainya sudah cukup lama, PBB sudah punya cukup pengalaman, tapi memang pengalaman yang periode kemarin kita menggugat-gugat itu memang kesiapan infrastruktur yang sangat lemah," ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement