Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image shafura oka

Penyebab dan Dampak Krisis Moneter Indonesia 1998

Politik | Monday, 01 Aug 2022, 18:42 WIB

Penyebab Krisis Moneter 1998 - Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 tentu memiliki penyebab yang membuat negara ini mengalami peristiwa yang membuat negara menjadi kesusahan dalam hal ekonomi. Berikut adalah penyebab dari krisis moneter 1998.

1. Nilai Rupiah Menurun Terhadap Dolar Amerika Serikat

Terjadinya krisis moneter ini sudah terlihat sejak awal tahun 1997, tepatnya pada bulan Agustus 1997. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya nilai tukar mata uang Indonesia, yaitu rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat. Cadangan devisa negara tidak cukup kuat untuk menahan gempuran terhadap mata uang rupiah yang menurun.

2. Akumulasi Yang Besar dari Utang Swasta Luar Negeri

Masalah kedua yang bersumber dari krisis moneter tahun 1998 adalah besarnya utang luar negeri sektor swasta. Pada Maret 1998, total utang luar negeri mencapai 138 miliar dolar Amerika Serikat, di mana 72,5 miliar dolar Amerika Serikat di antaranya merupakan utang swasta. Kabar buruknya, dua pertiga dari utang ini bersifat jangka pendek dan akan jatuh tempo pada tahun 1998.

3. Pemerintah Yang Kurang Mampu Menangani Krisis

Ketiga, masalah tata kelola, seperti kemampuan pemerintah untuk mengelola dan menyelesaikan krisis yang kemudian berubah menjadi krisis kepercayaan dan keengganan negara untuk melakukan donor dalam memberikan dukungan keuangan secara cepat. Hal ini juga menyangkut ketidakpastian politik seputar pemilihan umum terakhir dan kesehatan Presiden Suharto saat itu.

Dampak Krisis Moneter 1998

Mengingat bahwa Indonesia pernah mengalami krisis moneter pada tahun 1998, tentu banyak dampak yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Berikut adalah dampak dari krisis moneter.

1. Banyak Perusahaan Bangkrut

Perusahaan yang tidak mampu membayar utang akhirnya bangkrut. Selain itu, sebagian besar menggunakan bahan baku impor, sehingga mereka membutuhkan dolar Amerika Serikat untuk membelinya. Karena rupiah anjlok, ia tidak dapat membeli bahan baku dan akhirnya kehilangan bisnisnya.

Situasinya sangat serius, karena menyebabkan penurunan jumlah pekerja yang meluas dan peningkatan tajam dalam tingkat kemiskinan. Sementara itu, meski negara tidak bisa memberikan dukungan karena alasan lain yang belum jelas, ada kemungkinan sebagian besar petahanan di masa lalu tidak menyadari posisinya.

2. Seluruh Bank di Indonesia Mengalami Kredit Macet

Karena penurunan nilai tukar rupiah, seluruh bank di Indonesia menghadapi sejarah kredit yang buruk dengan banyak bisnis gagal membayar utang mereka. Kredit macet ini merugikan bank-bank yang semakin merugi, sehingga pemerintah akhirnya memutuskan untuk menggabungkan beberapa bank untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.

3. Harga Bahan Pokok Naik

Setelah krisis yang menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran yang meluas, nilai tukar rupiah terus terdepresiasi pada tingkat yang mengkhawatirkan, begitu pula harga komoditas pokok. Kenaikan harga bahan pokok membuat masyarakat resah karena kehilangan daya beli. Kemarahan ini juga memicu protes di mana-mana.

4. Hilangnya Kepercayaan Negara Asing

Saat itu, Indonesia cukup terbuka bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan dalam negeri. Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk mencocokkan nilai tukar rupiah dengan harga pasar. Bukannya membaik, nilai tukar rupiah justru mencapai angka yang mengejutkan.

Akibatnya, investor asing tidak lagi percaya bahwa uang yang diinvestasikan dalam melakukan bisnis di Indonesia akan memberikan hasil yang baik. Mereka juga meninggalkan Indonesia dalam jumlah besar dan gagal menerima infus dari luar negeri, sehingga banyak bisnis yang gulung tikar.

5. Terjadi Demo Besar

Protes besar-besaran ini terjadi hampir di seluruh Indonesia termasuk mahasiswa. Awalnya mereka menggelar protes, namun entah kenapa tiba-tiba terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi. Sampai hari ini, tidak ada yang tahu siapa yang memulai lebih dulu, tetapi bentrokan ini menyebabkan peristiwa besar lainnya. Protes ini berlangsung cukup lama dari pertengahan 1998 hingga akhir tahun. Mereka menuntut agar Presiden Suharto segera mengundurkan diri.

Demikianlah, pembahasan mengenai penyebab dan dampak krisis moneter ini tentunya sempat membuat negara Indonesia menjadi berantakan dan banyak pertumpahan darah yang terjadi. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan negara ini akan terus baik-baik saja tanpa adanya masalah yang parah seperti sebelumnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image