Senin 01 Aug 2022 19:05 WIB

KPAI: Perjudian Dapat Memberikan Dampak Psikis Bagi Anak

Anak penjudi berpotensi berhadapan dengan hukum.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Perjudian ( ilustrasi).
Foto: Rahajeng Aulia Diaswari
Perjudian ( ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra mengatakan, anak yang terpapar perilaku negatif, termasuk perjudian, dapat memberikan dampak psikis bagi mereka. Di s amping itu, anak tersebut akan berpotensi menjadi anak yang akan berhadapan dengan hukum.

"Apalagi taruhan judi yang dipakai oleh anak merupakan uang pemberian orang tua yang disalahgunakan peruntukanya untuk kebutuhan perjudian," kata Jasra lewat pesan singkat, Senin (1/8/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, jika seorang anak terpapar perilaku perjudian, maka dampak jangka pendek dan panjang bagi tumbuh kembang anak akan bermasalah. Di mana dapat muncul perilaku-perilaku anak menjadi kecanduan dan perilaku negatif lainya serta anak bisa menjadi tidak jujur kepada orang tua dan sekolah. Sebab, kata dia, perjudian memiliki nilai yang tidak baik mengajarkan kepada anak.

"Anak-anak merupakan peniru ulung dari lingkungan atau informasi yang dia lihat dan saksikan. Maka lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak bisa memberikan tumbuh kembang yang terbaik," jelas dia.

Sementara itu, psikolog anak, Alzena Masykouri menyebutkan, aktivitas judi memiliki sifat dasar yang menggugah rasa penasaran seseorang. Hal itu menjadi penting untuk diperhatikan, terutama pada anak dan remaja, yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan cenderung mencoba-coba untuk memuaskan rasa ingin tahu tersebut.

"Aktivitas judi memiliki sifat dasar yang menggugah rasa penasaran seseorang. Akan jadi masalah ketika seseorang tidak sanggup mengendalikan dirinya dan akhirnya kecanduan," ujar Alzena lewat pesan singkat, Senin (1/8/2022).

Judi yang melibatkan uang akan dapat menambah masalah apabila dilakukan oleh anak dan remaja. Sebab, anak dan remaja pada umumnya belum memiliki penghasilannya sendiri.

Menurut dia, akan sangat terbuka kemungkinan anak dan remaja menggunakan cara-cara yang tidak tepat untuk mendapatkan uang apabila ikut bermain judi. "Selain itu, karena penasarannya, fokus anak-remaja juga teralih dari aktivitas produktif yang seharusnya ia lakukan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement