Senin 01 Aug 2022 10:49 WIB

Luncurkan Metanesia, Erick Thohir: Jangan Sampai Kita Tertinggal dan Menyesal

Dunia baru ini justru harus mempermudah akses pasar dan pendampingan UMKM.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) mencoba Virtual Reality (VR) saat menghadiri Digiland 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (31/7/2022). Festival musik, seni, kuliner dan pameran teknologi bertajuk Digiland tersebut diselenggarakan dalam rangka merayakan HUT ke-57 Telkom.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) mencoba Virtual Reality (VR) saat menghadiri Digiland 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (31/7/2022). Festival musik, seni, kuliner dan pameran teknologi bertajuk Digiland tersebut diselenggarakan dalam rangka merayakan HUT ke-57 Telkom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terobosan baru kembali dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Telkom Indonesia (Persero) secara resmi meluncurkan Metanesia, sebuah ekosistem metaverse pertama di Indonesia. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kehadiran Metanesia merupakan langkah konkret BUMN dalam mengakselerasi ekosistem digital yang terintegrasi. Erick menilai hal ini juga sebagai bentuk adaptasi Telkom terhadap perubahan zaman.

Baca Juga

"Jangan sampai nanti negara-negara lain sudah membuat dunia baru dengan sistem pembayaran sendiri, pasarnya tetap di Indonesia, lalu baru kita menyesal. Kita harus menyeimbangkan perubahan dari ekosistem ini, salah satunya Metanesia untuk melihat bagaimana demografi kita yang semakin muda dan cara kehidupan mereka berbeda, kita harus lakukan adaptasi ini," ujar Erick saat meluncurkan Metanesia dalam acara perayaan hari ulang tahun Telkom ke-57 di Istora Senayan, Jakarta, pada Ahad (31/7/2022) malam.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut menilai Metanesia menjadi sinergi kekuatan yang ada di BUMN, UMKM, dan swasta dalam membangun dunia baru yang tetap saling  menguntungkan. Erick ingin kehadiran dunia baru ini menjadi peluang bagi UMKM naik kelas. 

"Jangan sampai dengan dunia baru ini UMKM dihapuskan karena fondasi bangsa kita jelas ekonomi kerakyatan, dunia baru ini justru mempermudah akses pasar dan pendampingan UMKM agar bisa menjadi kekuatan di dunia baru," ucap Erick.

Dengan kerja sama dan kolaborasi banyak pihak, Erick menilai Indonesia mampu membantu UMKM. Ia mencontohkan Sarinah, dengan kurasi yang ketat, kini produk-produk UMKM bisa tampil dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk asing.

"Sekarang Sarinah luar biasa, pengunjungnya dalam empat bulan sudah mencapai lima juta orang. Apalagi Metanesia, satu bulan bisa 20 juta pengunjung, asal produk-produknya unik," lanjut Erick.

Dalam Metanesia, ucap Erick, PT Bio Farma dapat memberikan kemudahan konsultasi kesehatan secara daring. Tak hanya itu, Erick berharap Telkom membuat sesuatu yang berbeda dalam Metanesia.

"Kita punya kekuatan sendiri, Telkom bikin dunia baru tapi hanya untuk BUMN, tidak boleh, kita tidak boleh jadi menara gading, kita harus rangkul UMKM dan swasta menjadi bagian kita bersama sebagai ekosistem Indonesia," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement