REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Kementerian Kesehatan sedang fokus dalam mewujudkan ketahanan kesehatan. Hal itu dilakukan melalui salah satu pilar transformasi sistem ketahanan kesehatan dengan sasaran terpenuhinya kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan nasional oleh produksi dalam negeri.
Budi mengatakan, untuk mencapai sasaran ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak termasuk akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat. Untuk meningkatkan ketahanan sistem kesehatan Indonesia dan menghadapi risiko pandemi berikutnya, menurut Budi peran peneliti sangatlah penting.
Salah satu bentuk kontribusi industri dan masyarakat adalah Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2022.
Dexa Award Science Scholarship 2022, kata Budi, merupakan bentuk dukungan masyarakat dan industri terhadap transformasi sistem kesehatan, khususnya pada transformasi ketahanan kesehatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan.
Dukungan ini disalurkan melalui beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa, akademisi, dan dokter. Budi berharap, melalui program ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau SDM Indonesia di bidang kesehatan, dan bisa bersaing di tingkat internasional.
Adapun tiga orang pemenang beasiswa DASS 2022, yaitu Wahyu Nur Safitriono dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Faizal Maulana dari Institut Pertanian Bogor, serta Jovita Aurelia dari Unika Atma Jaya Jakarta.
“Diharapkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan dapat meningkat dan ikut bersaing di tingkat internasional. Saya atas nama Kementerian Kesehatan mengucapkan selamat kepada para penerima beasiswa yang merupakan orang-orang terpilih dan calon pemimpin Indonesia masa depan,” kata Budi dalam Konferensi konferensi pers Dexa Award Science Scholarship (DASS), Sabtu (30/7/2022).
Budi berharap para pemenang penghargaan DASS 2022 untuk terus bersungguh-sungguh mencari ilmu dan memajukan kehidupan bangsa. "Saya berpesan untuk bersungguh-sungguh menggali ilmu sebanyak-banyaknya, membuat jejaring, dan kemudian kembali untuk mengabdi untuk masyarakat menjadi agen perubahan di komunitas demi kemajuan bangsa Indonesia," harapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
