Ahad 31 Jul 2022 00:20 WIB

PLN UID Lampung Akan Tambah Tiga SPKLU Untuk Kendaraan Listrik

Dua SPKLU di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dan satu di dalam Kota Bandarlampung.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pengguna mobil listrik mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (ilustrasi). PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Lampung mengatakan akan menambah tiga lagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di provinsi ini.
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Pengguna mobil listrik mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (ilustrasi). PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Lampung mengatakan akan menambah tiga lagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di provinsi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Lampung mengatakan akan menambah tiga lagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di provinsi ini.

"Rencananya tiga SPKLU itu akan dibuat di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dua lagi dan di dalam Kota Bandarlampung satu unit," kata Manager PT PLN UP3 Tanjungkarang, Lampung, Zamzami.

Baca Juga

Ia mengatakan saat ini di Lampung sudah terdapat tiga SPKLU, dengan dua unit berada di rest area B dan 9 A JTTS serta satu lagi di Els Coffe di Jalan Sukarno Hatta, Kota Bandarlampung. Menurut dia, pembangunan tiga SPKLU tersebut guna memudahkan masyarakat yang memiliki kendaraan listrik mengisi baterainya, serta mendukung suasana perkotaan yang bebas polusi.

"Seiring dengan tingginya harga bahan bakar minyak saat ini, penggunaan kendaraan listrik untuk aktivitas masyarakat merupakan solusi terbaik dan langkah yang efisien. Selain itu juga dapat menekan tingkat emisi karbon yang mengakibatkan global warming," kata dia.

 

Ia mengungkapkan, untuk kendaraan listrik dapat menempuh jarak 350 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh dan untuk kendaraan roda dua bisa mencapai 100 kilometer. Penggunaan kendaraan listrik, lanjut dia, juga lebih mudah dari yang dibayangkan, bahkan untuk pengisian baterainya bisa dilakukan di rumah karena sudah disediakan home charging atau pengisi dayanya.

"Jadi selain SPKLU masyarakat yang memiliki kendaraan listrik bisa juga melakukan pengisian baterai di rumah, yang membedakan hanya lebih lambat saja," kata Zamzani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement