Kamis 28 Jul 2022 21:05 WIB

Yusuf Barusman Pimpin ICMI Orwil Lampung Lagi

Yusuf Sulfarano Barusman secara aklamasi terpilih memimpin ICMI Orwil Lampung.

Yusuf Barusman Pimpin ICMI Orwil Lampung Lagi. Foto:  Logo ICMI
Foto: Dok ICMI
Yusuf Barusman Pimpin ICMI Orwil Lampung Lagi. Foto: Logo ICMI

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Yusuf Sulfarano Barusman secara aklamasi terpilih kembali untuk memimpin ICMI Orwil Lampung pada Muswil VII di Bandar Lampung, Kamis (28/7/2022). Periode kedua 2022-2027, Yusuf bertekad akan membangkitkan lagi ICMI Lampung lebih baik dari sebelumnya.

“Sudah banyak yang dilakukan pada kepengurusan sebelumnya, ke depan akan lebih meningkatkan lagi agenda-agenda ICMI Lampung,” kata Yusuf Barusman, yang juga rektor Universitas Bandar Lampung (UBL), dan ketua KONI Lampung.

Baca Juga

Menurut dia, ICMI Lampung kepengurusan sebelum dirinya memimpin yang selama ini sempat tertidur, agar lebih bangkit lagi dengan fokus dan agenda kerja keumatan, kecendekiaan, dan kebangsaan. Selain itu, peran dan kontribusi dari sejumlah pakar yang dimiliki ICMI Lampung akan ditingkatkan lagi melalui Focus Grup Discussion (FGD) untuk disampaikan kepada pemerintah daerah.

“ICMI Lampung ke depan, kita harapkan bersama dapat lebih berperan lagi dan kontribusinya kepada Pemerintah Provinsi Lampung,” ujar Yusuf.

Dia mengatakan, persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah dari ICMI dan pemerintah daerah yakni masalah kemiskinan di Lampung yang masih tersisa satu juta orang. ICMI Lampung akan terus mengembangkan program-program unggulan dengan membentuk desa-desa cendekia, bersinergi dengan program pemerintah daerah yakni Lampung Berjaya.

Ketua ICMI Pusat Arif Satria membuka Muswil VII ICMI Orwil Lampung di Aula UBL, Bandar Lampung, Kamis pagi. Acara muswil juga diisi dengan Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nisan Setiadi.

Arif Satria mengatakan, ICMI identik dengan keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiawanan. Untuk itu, dia memaparkan Indonesia menjadi rumah kita bersama, yang harus dijaga bersama. Toleransi dan budaya yang dimiliki Indonesia menjadi aset dan modal menjadi Indonesia tangguh.

“Demokrasi itu untuk kesejahteraan bukan menjadi terpolarisasi atau menghancurkan,” kata Arif Satria, yang juga rektor IPB.

ICMI, kata dia, tetap fokus pada peningkatan sumber daya manusia karena ICMI lahir dari pada kecendekiawanan. Untuk itu perlu ditingkatkan terus kualitas iman, kualitas pikir, kualitas karya, kualitas kerja, dan kualitas hidup. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement