Kamis 28 Jul 2022 18:54 WIB

PNBP Perikanan Tangkap Tertinggi di Sektor Nonminerba pada Semester I

PNBP perikanan tumbuh 111,8 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah nelayan membongkat muat ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, Jembrana, Bali, Kamis (21/7/2022). Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini, mengatakan transformasi tata kelola perikanan tangkap yang dilakukan KKP berhasil mencatatkan rekor. PNBP perikanan tumbuh 111,8 persen menjadi yang tertinggi di antara komoditas nonminerba lainnya.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah nelayan membongkat muat ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, Jembrana, Bali, Kamis (21/7/2022). Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini, mengatakan transformasi tata kelola perikanan tangkap yang dilakukan KKP berhasil mencatatkan rekor. PNBP perikanan tumbuh 111,8 persen menjadi yang tertinggi di antara komoditas nonminerba lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini, mengatakan transformasi tata kelola perikanan tangkap yang dilakukan KKP berhasil mencatatkan rekor. PNBP perikanan tumbuh 111,8 persen menjadi yang tertinggi di antara komoditas nonminerba lainnya.

"Ini kenaikan tertinggi PNBP di luar minerba yang besarannya mencapai 111,8 persen yang berasal dari laju PNBP perikanan tangkap," ujar Zaini dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2022 di Media Center KKP, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga

Zaini menyampaikan, PNBP perikanan tangkap per hari ini sudah di angka Rp 731,18 miliar. Angka tersebut melonjak drastis bahkan hampir mendekati capaian sepanjang 2021 yang sebesar Rp 784 miliar.

Zaini optimistis capaian PNBP perikanan tangkap sampai akhir tahun nanti bisa mencapai target sebesar Rp 1,67 triliun. Peningkatan ini menurutnya seiring perbaikan regulasi, kemudahan mengurus perizinan, serta aksi jemput bola pengurusan perizinan yang dilakukan oleh pihaknya di beberapa tempat.

"Data perizinan tangkap menunjukkan jumlah surat izin usaha perikanan (SIUP)  yang diterbitkan mencapai 4.659 dokumen. Sementara perizinan berusaha subsektor penangkapan ikan mencapai 5.711 dokumen dan subsektor pengangkutan ikan sebanyak 497 dokumen," lanjut Zaini.

Zaini menyatakan peningkatan PNBP perikanan tangkap ini turut dibarengi dengan meningkatnya volume produksi sebesar 3,92 juta ton di semester I 2022. Produksi perikanan tangkap terus tumbuh bahkan saat masa pandemi Covid-19.

"Target kami produki perikanan tangkap sampai akhir tahun sebanyak 8,3 juta ton. Sedangkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) target 2022 sebesar 106, namun sampai Juni kemaren sudah mencapai 107,46. Ini luar biasa," ungkap Zaini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement