Kamis 28 Jul 2022 17:19 WIB

Wagub: Karhutla di Kalteng Terus Menurun dalam Lima Tahun Terakhir

Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kalteng periode 2019 - 2020 terus menurun

Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat menghadiri secara langsung Rakorsus Penanggulangan Karhutla.
Foto: Pemprov Kalteng
Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat menghadiri secara langsung Rakorsus Penanggulangan Karhutla.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Wagub Kalteng) H. Edy Pratowo mengatakan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam lima tahun terakhir (2019 - 2020) terus menurun. Jika pada pada tahun 2019 luasannya mencapai 317.749 hektare, maka pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 7.681 hektare.

"Pada 2021 luas lahannya terus menurun menjadi 3.653 hektare dan sampai dengan Juni 2022 seluas 515 hektare," kata Edy Pratowo, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga

Edy hari itu menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Karhutla tahun 2022 di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK, Jakarta. Rapat dipimpin secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto.

Dalam kesempatan tersebut Wagub menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan, kesiapan SDM, dan satgas penanggulangan karhutla. Ia juga memaparkan kesiapan sarana dan prasarana serta kesiapan dukungan pendanaan menghadapi Karhutla tahun 2022 di wilayah Kalteng. Edy juga memaparkan hasil evaluasi karhutla tahun 2021.

photo
Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat menghadiri secara langsung Rakorsus Penanggulangan Karhutla. - (Pemprov Kalteng)

Berdasarkan gambaran siklus hotspot di Provinsi Kalteng, menurutnya,  peningkatan hotspot biasanya terjadi pada periode Juli sampai dengan November. Sehingga pada periode tersebut, peningkatan kesiapsiagaan di wilayah Kalteng akan diikuti dengan penetapan status siaga darurat bencana Karhutla oleh pemerintah kabupaten/kota. Jika diperlukan diikuti dengan penetapan status siaga darurat karhutla oleh Pemprov Kalteng.

“Sampai dengan saat ini, kabupaten yang sudah menetapkan status siaga darurat sebanyak satu daerah yaitu Kabupaten Sukamara. Sedangkan kabupaten/kota lainnya masih memperhatikan situasi kondisi di lapangan mengingat bahwa secara faktual sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Tengah masih mengalami hujan meskipun sudah memasuki bulan kemarau,” tutur Wagub.

Ia juga menyodorkan data Karhutla tahun 2022 sejak Januari sampai dengan Juli 2022. Selama tujuh bulan itu, terdeteksi 926 hotspot dan 115 kejadian karhutla. Sejauh ini yang paling tinggi yaitu pada Mei 2022 dan mengalami penurunan pada Juni dan Juli 2022. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement