Kamis 28 Jul 2022 03:08 WIB

Menhub Harapkan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Mobil Listrik

Kolaborasi akan memeprcepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung melihat bagian mesin dari sebuah kendaraan mobil listrik dalam pameran PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Senin (25/7/2022). Pameran khusus kendaraan listrik yang berlangsung hingga 31 juli 2022 tersebut digelar sebagai dukungan kepada pemerintah untuk terus mendorong kendaraan konvensional menjadi listrik yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia tahun 2060.
Foto: ANTARA/Syahrudin
Pengunjung melihat bagian mesin dari sebuah kendaraan mobil listrik dalam pameran PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Senin (25/7/2022). Pameran khusus kendaraan listrik yang berlangsung hingga 31 juli 2022 tersebut digelar sebagai dukungan kepada pemerintah untuk terus mendorong kendaraan konvensional menjadi listrik yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia tahun 2060.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan ke depan adanya kolaborasi melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi. Hal tersebut menurutnya dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi menuju 2030 dan mencapai target net zero emission pada 2060. 

Untuk itu Budi mengapresiasi langkah inisiasi yang dilakukan lima Agen Pemegang Merek (APM) otomotif Indonesia, Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota memulai proyek Joint Project for Electric Vehicle (EV) Ecosystem: EV Smart Mobility yang di luncurkan hari ini (27/7) di Sofitel Hotel Nusa Dua Bali. “Proyek ini sangat bagus. Saya sangat mengapresiasi ini menunjukkan bahwa setiap pihak konsisten dengan visi misi Presiden yaitu pembangunan berkelanjutan dan membuat suatu energi bersih dan hemat energi,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan proye tersebt bertujuan untuk mempopulerkan kendaraan listrik serta pengurangan emisi karbon. Selain itu juga membantu upaya revitalisasi sektor industri pariwisata di Indonesia sekaligus mendukung sektor logistik untuk selanjutnya berkolaborasi dengan bisnis lokal khususnya di wilayah Bali.

Dalam hal penanganan perubahan iklim dan penurunan emisi pada sektor transportasi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan serta peraturan-peraturan turunan lainya dari Kementerian atau Lembaga terkait. Budi mengungkapkan upaya membangun EV Ecosystem tidak bisa dilakukan terpisah-pisah, namun harus dilakukan secara terintegrasi antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintah maupun swasta. 

“Sinergi lintas antara pemerintah ataupun perusahaan swasta ini akan makin mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia,” ujar Budi. 

Budi menilai pengembangan suatu ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara sinergi dan bekerjasama antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintahan maupun swasta. Hal tersebut ditandai dengan kegiatan sinergi kali ini ada PLN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, dan industri.  “Kerja sama pemerintah dan swasta ini harus selalu intens dilakukan. Apalagi berkaitan dengan suatu inisiatif baru yang berkaitan dengan visi berkelanjutan,” kata Budi

Budi menyebut dalam penyelenggaraan G20 Summit yang akan dilaksanakan pada akhir 2022, Kementerian Perhubungan bersama institusi lainnya akan menyediakan 30 bus listrik. Pada kesempatan itu Menhub juga mengajak APM di Indonesia turut berpartisipasi pada event G20 Summit.   “G20 Summit adalah momentum, tapi setelah ini kita harus melakukan lompatan yang lebih jauh lagi,” tutur Budi.

Sementara itu Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kegiatan tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang mendorong pemanfaatan energi listrik yang lebih ramah lingkungan. Wayan mengaku gembira dengan inisiasi ini karena ini benar-benar melaksanakan visi pembangunan Bali menuju era Bali baru khususnya dalam bidang energi yaitu menggunakan energi bersih.

“Mengenai energi bersih ini saya telah mengeluarkan kebijakan dengan peraturan Gubernur. Semua ini merupakan suatu terobosan dari industri dan terima kasih acara ini diadakan di Provinsi Bali dan saya juga akan terus mendorong upaya ini," ucap Wayan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement