Rabu 27 Jul 2022 21:02 WIB

Banjir Setinggi 1,5 Meter di Kota Ambon Berangsur Surut

Curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul bandara memicu banjir hingga ke pemukiman.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Banjir Menerjang Kota Ambon (ilustrasi).
Foto: ist
Banjir Menerjang Kota Ambon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda wilayah Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Selasa (26/7/2022) kini mulai berangsur surut. Kondisi curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul bandara memicu banjir yang masuk hingga ke pemukiman warga.

Hal ini juga mengakibatkan longsor di beberapa titik. "Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat sebanyak enam unit rumah terdampak dan lima unit berpotensi longsor," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga

Selain itu, BNPB mencatat terdapat 6 KK/24 jiwa terdampak di Desa Laha Kecamatan Teluk Ambon dan Desa Hattu di Kecamatan Leihitu Barat. Banjir tersebut sempat membuat aktivitas para warga tersendat.

Berdasarkan pantauan visual di lapangan, tinggi muka air sebelumnya terpantu hingga 1,5 meter. Para warga menggunakan tali untuk membantu berjalan kaki.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan berdasarkan informasi per Selasa (26/7/2022) pukul 17.00 WIT, kini akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan truk.

Upaya penanganan darurat juga terus dilakukan BPBD Kota Ambon dengan menjalin koordinasi antar lintas unit terkait pendataan dan distribusi permakanan bagi para warga terdampak. Merujuk informasi peringatan dini dari BMKG pada Kamis (28/7/2022), wilayah Ambon masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir. "

Menindaklanjuti informasi ini, BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," ujar BNPB.

BNPB meminta masyarakat dan perangkat daerah setempat melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan dengan membersihkan area aliran sungai dari beragam material yang menghambat aliran air. Kemudian, memantau peningkatan debit air ketika hujan berdurasi lama serta mengikuti instruksi otoritas daerah setempat dalam upaya tanggap darurat banjir.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement