Rabu 27 Jul 2022 18:59 WIB

Bantuan Jamban Ubah Kebiasaan BABS Warga Desa Lebak

Setelah ada bantuan jamban sekarang sudah nyaman.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bantuan Jamban Ubah Kebiasaan BABS Warga Desa Lebak (ilustrasi).
Foto: FOTO ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng/2021
Bantuan Jamban Ubah Kebiasaan BABS Warga Desa Lebak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GROBOGAN -- Kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) oleh warga di lingkungan Desa Lebak, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah semakin berkurang.

Bantuan (stimulan) jamban dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk desa ini telah mampu mengubah perilaku dan kebiasaan BABS warga setempat --yang sebelumnya-- cukup tinggi.

Baca Juga

Setidaknya, ini diakui oleh Rasmo (49), salah satu warga Desa Lebak, Kecamatan Purwodadi. Menurutnya, dahulu perilaku BABS warga Desa Lebak sangat tinggi.

Untuk BAB warga jamak memilih sungai, kebun (lahan liar) dan sebagian kecil menumpang di rumah kerabat atau tetangga. “Sekarang kebiasaan itu sudah semakin berkurang, di desa kami,” ungkapnya, Rabu (27/7/2022).

 

Bahkan, ia pun tak sungkan mengakui, sebelumnya juga menjadi bagian dari warga yang masih BAB di sungai. Setelah ada bantuan jamban sekarang sudah nyaman.

Bantuan stimulan jamban di Jawa Tengah, jelasnya, mampu mengubah perilaku sehat masyarakat di desanya, hingga kerawanan penyebaran penyakit yang disebabkan lingkungan tidak bersih kian berkurang.

“Tahun 2020 desa kami mendapatkan stimulan jamban di tahun 2020, banuan ini mampu mengubah kebiasaan buruk dalam buang air besar,” tegasnya.

Ia pun menceritakan susahnya sebelum memiliki jamban di rumahnya. Saat hendak buang air besar, harus ke sungai. Repotnya saat malam hari atau dalam kondisi hujan.

Sekarang, Rasmo bersyukur, bantuan stimulan jamban membuat hidupnya dengan keluarga lebih sehat dan nyaman. “Alhamdulillah sekarang lebih nyaman, mau buang air besar kapan saja bisa dan lebih sehat,” tegasnya.

Kepala Desa Lebak, Kasman menambahkan, bantuan stimulan jamban di desanya menyasar ke 283 kepala keluarga (KK) tahun 2020. Dari bantuan tersebut, saat ini hampir semua warganya sudah memiliki jamban di masing- masing rumahnya.

Dampaknya sangat signifikan, kesadaran hidup sehat warga juga meningkat. “Tentunya lingkungan desa yang berada di ibu kota Kabupaten Grobogan ini juga menjadi semakin bersih dan sehat,” jelasnya.

Sanitarian Puskesmas Grobogan, Arif Kurniawan menambahkan, jambanisasi telah mambuat kesadaran hidup sehat masyarakat meningkat. Sehingga mampu mengurangi penyebaran penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.

Sebelumnya, Desa Lebak selalu menjadi dua besar desa penyumbang penyakit yang disebabkan lingkungan tidak sehat dan penyumbang pasien rawat inap di Puskesmas Kecamatan Grobogan.

Tetapi dengan adanya jambanisasi ini penyakit yang disebabkan lingkungan kurang sehat di Puskesmas Grobogan turun di rating.

Lima besar penyakit rawat jalan di Puskesmas Grobogan, saat ini adalah tertinggi ISPA, hipertensi, Myalgia, Dyspepsia dan Gastritis. “Sebelumnya, Dyspepsia di urutan kedua, sekarang sudah menurun di urutan empat,” jelasnya.

Sementara itu, Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, bantuan stimulan jamban telah dibagikan sejak 2015 sampai sekarang, dengan jumlah totalnya 35 ribu paket jamban.

Per paket bantuan itu, terdiri atas semen, kloset, pipa paralon. Tahun ini Pemprov Jawa Tengah juga akan membagikan 7.181 paket jamban gratis pada 2022 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement