Rabu 27 Jul 2022 23:35 WIB

Spanyol Reformasi Besar-Besaran UU Imigrasi

Spanyol izinkan orang asing untuk mengakses pelatihan terkait profesi yang diminati

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Spanyol pada Selasa (26/7/2022) menyetujui reformasi besar-besaran terhadap undang-undang imigrasi, sehingga memudahkan orang asing bekerja di negara tersebut.
Foto: AP/Joan Mateu
Pemerintah Spanyol pada Selasa (26/7/2022) menyetujui reformasi besar-besaran terhadap undang-undang imigrasi, sehingga memudahkan orang asing bekerja di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pemerintah Spanyol pada Selasa (26/7/2022) menyetujui reformasi besar-besaran terhadap undang-undang imigrasi, sehingga memudahkan orang asing bekerja di negara tersebut. Reformasi ini bertujuan untuk mengisi lowongan pekerjaan dan mengatur situasi tenaga kerja para migran yang sudah tinggal di Spanyol.

Di bawah reformasi tersebut, Spanyol akan mengizinkan orang asing yang tinggal di negara itu selama lebih dari dua tahun untuk mengakses pelatihan terkait dengan profesi yang diminati. Menteri Migrasi Jose Luis Escriva, mengatakan, pelatihan tersebut berfungsi sebagai "jembatan" ke pasar tenaga kerja legal Spanyol.

Di Spanyol, sebagian besar posisi pekerjaan yang tidak terisi berada di sektor pertanian dan jasa. Reformasi juga akan memungkinkan sekitar 50.000 mahasiswa asing yang belajar di Spanyol untuk bekerja, dan memudahkan mereka mengakses pasar tenaga kerja setelah mereka menyelesaikan studi.

Reformasi juga akan diterapkan pada pekerja migran musiman dan memudahkan orang asing untuk mendaftar sebagai pekerja mandiri. Sementara itu, reformasi akan memudahkan pengusaha untuk mempekerjakan pekerja di luar negeri untuk posisi yang sangat dibutuhkan. Termasuk mempercepat dan menyederhanakan semua proses imigrasi.

"Secara keseluruhan, tujuan Spanyol dengan reformasi ini adalah untuk mempromosikan migrasi yang legal, aman, dan terorganisir,” ujar Escriva, dilansir Anadolu Agency, Rabu (27/7).

Pada 2022, lebih dari 15.000 migran telah melakukan perjalanan ke Spanyol lewat jalur migrasi tidak teratur melalui darat atau laut.  Lebih dari 9.300 dari mereka tiba melalui rute berbahaya di Kepulauan Canary. Rute tersebut telah merenggut nyawa ratusan orang sepanjang tahun ini.

Reformasi migrasi disahkan meskipun ada keberatan dari Kementerian Dalam Negeri Spanyol. Kementerian Dalam Negeri berpendapat, perubahan itu akan mendorong imigrasi ilegal.

Reformasi dengan perincian lebih lanjut, dijadwalkan diterbitkan secara resmi pada Rabu (27/7). Reformasi undang-undang tersebut mulai berlaku 20 hari setelah publikasi. Spanyol memiliki salah satu tingkat pengangguran tertinggi di Uni Eropa yaitu sekitar 13 persen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement