Rabu 27 Jul 2022 17:09 WIB

Saham ADRO Hingga PGAS Kerek IHSG ke Zona Posisif

Kenaikan IHSG terangkat sektor energi yang menguat signifikan hingga 2,52 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). Perdagangan IHSG ditutup menguat pada Rabu (27/7/2022) sore. Kenaikan IHSG terangkat sektor energi yang menguat signifikan hingga 2,52 persen.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). Perdagangan IHSG ditutup menguat pada Rabu (27/7/2022) sore. Kenaikan IHSG terangkat sektor energi yang menguat signifikan hingga 2,52 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu (27/7/2022). Meski sempat jatuh ke zona merah, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,08 persen ke level 6.877,28. 

Kenaikan IHSG terangkat sektor energi yang menguat signifikan hingga 2,52 persen. HRUM naik 5,81 persen, ADRO naik 3,80 persen, INDY menguat 3,11 persen dan PGAS menguat 1,89 persen. 

Baca Juga

Pergerakan IHSG tidak sejalan dengan indeks saham di Asia yang ditutup variatif dan cenderung melemah. Menurut Phillip Sekuritas Indonesia, pelaku pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, nanti malam. 

"Investor khawatir kenaikan suku bunga secara terlalu agresif oleh Federal Reserve yang juga dibarengi oleh kenaikan suku bunga di Eropa dan Asia akan mengganggu pertumbuhan ekonomi global," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Rabu (27/7/2022).

Dari Asia, investor mencerna data inflasi (CPI) Australia untuk kuartal II 2022 yang naik 6,1 persen YoY menyusul kenaikan 5,1 persen YoY di kuartal I 2022. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi dalam 23 tahun dan memberi indikasi bank sentral Australia (RBA) akan terus memperketat kebijan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan Cash Rate.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah bergerak naik setelah data dari American Petroleum Institute (API) memperlihatkan persediaan bensin di AS berkurang 4 juta barel minggu lalu, empat kali lebih besar dari estimasi penurunan 1 juta barel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement