Rabu 27 Jul 2022 14:34 WIB

Pengangguran Masih Relatif Tinggi di Jakarta Selatan

Masalah ketenagakerjaan masih menjadi tantangan Pemprov DKI Jakarta ke depan.

Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja  (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Tenaga Kerja, Transportasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta mengatakan tingkat pengangguran di Jakarta Selatan masih relatif tinggi berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021. "Tingkat pengangguran di Jakarta Selatan dirasakan masih relatif tinggi dan masalah ketenagakerjaan masih menjadi tantangan Pemprov DKI Jakarta ke depan," kata Kepala Bidang Penempatan Dinas Tenaga Kerja, Transportasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Saigor Polmatua Gultom saat ditemui, di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Saigor menyebutkan berdasarkan Badan Pusat Statistik 2021 pada wilayah Jakarta Selatan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,33 persen. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, masih terasa relatif tinggi lantaran tingkat pengangguran di Jakarta Selatan pada 2019 mencapai 6,85 persen dan 2020 sebesar 10,79 persen.

Baca Juga

Adapun tingkat pengangguran yang relatif tinggi di Jakarta Selatan dipengaruhi oleh pertambahan jumlah pengangguran itu sendiri dan pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak seimbang, kata dia.

Disebutkan pula, adanya pandemi Covid-19 yang sempat melanda di Indonesia sehingga kegiatan pameran bursa kerja menjadi tertunda selama kurang lebih dua tahun. Maka dari itu, pihak Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Selatan (Sudis Nakertransgi Jaksel) menyelenggarakan kegiatan pameran bursa tenaga kerja pada 27 sampai 28 Juli 2022.

Kegiatan yang diselenggarakan di Pasaraya Blok M ini diharapkan mampu mengatasi masalah pengangguran yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta sehingga berdampak dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Menurut Saigor, adanya kesempatan perusahaan membuka lowongan kerja dan menerima para pelamar nantinya bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional di DKI Jakarta.

"Kondisi perekonomian DKI Jakarta terus dilakukan agar kondusif sehingga mampu mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang diharapkan mampu membuka kesempatan kerja," tuturnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement