Selasa 26 Jul 2022 23:43 WIB

Pemkab OKU Timur Sumsel Bantu Penuhi Kebutuhan Pupuk Bagi Petani

Pemkab OKU Timur mengalokasikan dana pengadaan pupuk organik cair.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petani menyemprot padi menggunakan pupuk cair organik di areal persawahan, Rabu (9/1/2019). Pemerintah Kabupaten Ogan Komering (OKU) Timur, Sumatra Selatan berupaya membantu memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani di daerah itu di tengah kelangkaan di pasaran.
Foto: Antara/Aji Styawan
Petani menyemprot padi menggunakan pupuk cair organik di areal persawahan, Rabu (9/1/2019). Pemerintah Kabupaten Ogan Komering (OKU) Timur, Sumatra Selatan berupaya membantu memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani di daerah itu di tengah kelangkaan di pasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Pemerintah Kabupaten Ogan Komering (OKU) Timur, Sumatra Selatan berupaya membantu memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani di daerah itu di tengah kelangkaan di pasaran.

"Kelangkaan pupuk bersubsidi di OKU Timur menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk membantu petani agar dapat bercocok tanam," kata Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah di Martapura, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, untuk membantu memenuhi kebutuhan petani pada tahun ini, Pemkab OKU Timur mengalokasikan dana pengadaan pupuk organik cair untuk disalurkan kepada kelompok tani di wilayah itu.

Bantuan pupuk organik cair yang segera disalurkan pada musim tanam nanti sebanyak 14.000 liter untuk luas tanam pertanian seluas 2.900 hektare. "Diharapkan dengan adanya bantuan ini tidak menghambat petani bercocok tanam saat musim tanam nanti," ujar Lanosin.

Menurut Lanosin, terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di OKU Timur yang sempat menjadi perbincangan hangat dalam Rapat Paripurna Pembahasan Raperda Pertanggungjawaban APBD Tahun 2021 di DPRD setempat belum lama ini tersebut disebabkan karena suplai yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan. "Kuota pupuk Urea pada tahun ini baru terealisasi sebesar 60 persen dari usulan Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK) yang diajukan sebelumnya," kata dia.

Jumlah yang disuplai tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan petani untuk bercocok tanam sehingga pihaknya terus berupaya mengusulkan penambahan kuota pupuk bersubsidi agar ke depan dapat tercukupi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement