Senin 25 Jul 2022 21:54 WIB

Pembangunan Smelter Nikel di Tanah Bumbu Kalsel Serap 1.200 Tenaga Kerja

Calon tenaga kerja yang kan diterima diprioritaskan dari warga lokal.

Proses pembakaran bijih nikel (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Proses pembakaran bijih nikel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pembangunan smelter nikel di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, kapasitas produksi 40 ribu ton/tahun menyerap tenaga kerja 1.200 orang. "Smelter nikel tersebut merupakan milik Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) dibangun di atas lahan seluas 329 hektar atau masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) milik Jhonlin Group. Hari ini baru dimulai pembangunannya," kata CEO Jhonlin Group, Ghimoyo seperti dilansir dari Antara, Senin (25/7/2022).

photo
Prosesi dimulainya pembangunan Smelter Nikel di di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. - (Dok. Web)

Sedangkan calon tenaga kerja yang kan diterima diprioritaskan dari warga lokal atau asli warga Kabupaten Tanah Bumbu. Ia menjelaskan, bahan baku atau ore nikel didatangkan dari dalam negeri juga didatangkan dari luar negeri, selanjutnta diolah di smelter ABC menjadi baterai. 

Baca Juga

"Sumber Ore Smelter ABC ini berasal dari wilayah Sulawesi, Kalimantan hingga Australia," kata Ghimoyo.

Ghimoyo menambahkan, nilai investasi pembangunan smelter nikel ABC menelan anggaran kurang lebih mencapai Rp 6 Triliun dan ditarget rampung pembangunannya pada tahun depan. Jika smelter nikel ABC selesai terbangun, maka akan melengkapi sejumlah fasilitas industri lainnya yang ada di wilayah tersebut seperti pabrik Biodiesel yang memiliji kapasitas produksi mencapai 1500 TPD.

Selain itu juga pbrik minyak goreng dengan kapasitas produksi 250 TPD, conveyor crusher plant dengan produksi 36 juta/tahun, jetty container dan HSD storage tank 6 X 5000 MT.

Ghimoyo mengungkapkan, di lokasi tersebut juga terdapat pembangunan beberapa pabrik seperti pabrik kemasan plastik, areal pergudangan, areal konsesi pelabuhan, Pabrik Plywood, Water Treatment Plant, Container Yard dan Power Plant 200 Mega Watt. 

"Jika pabrik smelter nantinya akan menyerap 1.200 tenaga kerja maka, kawasan ekonomi khusus tidak menutup kemungkinan akan menyerap 10.000 tenaga kerja," kata Ghimoyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement