Selasa 26 Jul 2022 05:26 WIB

Pemkot Yogyakarta Terus Lengkapi Fasilitas Pendukung Teras Malioboro 2

Lokasi tersebut juga sudah dilengkapi dengan ruang laktasi untuk memudahkan wisatawan

Wisatawan memasuki sentra penjualan cenderamata di Teras Malioboro 2, Yogyakarta, Kamis (26/5/2022). Libur nasional membawa berkah bagi pedagang cenderamata di Teras Malioboro 2. Sejak menjelang siang wisatawan mulai ramai untuk membeli Anke cenderamata khas Yogyakarta. Seperti kue bakpia, batik, dan pernak-pernik khas lainnya.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan memasuki sentra penjualan cenderamata di Teras Malioboro 2, Yogyakarta, Kamis (26/5/2022). Libur nasional membawa berkah bagi pedagang cenderamata di Teras Malioboro 2. Sejak menjelang siang wisatawan mulai ramai untuk membeli Anke cenderamata khas Yogyakarta. Seperti kue bakpia, batik, dan pernak-pernik khas lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya terus berupaya melengkapi fasilitas pendukung untuk lokasi relokasi pedagang kaki lima Malioboro di Teras Malioboro 2 sehingga memberikan kenyamanan lebih baik kepada pedagang dan pengunjung."Sekarang kami sedang membangun ruangan untuk menempatkan CCTV dan radio. Ada di sisi timur," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya Ekwanto di Yogyakarta, Senin (25/7/2022).

Selain itu, lokasi relokasi tersebut juga akan dilengkapi dengan mushalla dan fasilitas genset untuk mengantisipasi jika ada pemadaman listrik."Keberadaan genset sangat penting karena kebutuhan listrik di Teras Malioboro 2 cukup besar," katanya.

Baca Juga

Pada awal Juni, lanjut dia, lokasi tersebut juga sudah dilengkapi dengan ruang laktasi untuk memudahkan wisatawan yang membawa bayi memberikan ASI."Banyak wisatawan yang datang ke Teras Malioboro dengan membawa bayi. Sebelumnya, mereka kesulitan mencari lokasi untuk menyusui.Tetapi kemudian ada kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi yang kemudian membangun ruang laktasi ini sebagai bagian dari penelitian," katanya.

Ekwanto menyebut, fasilitas ruang laktasi tersebut memberikan kemudahan bagi wisatawan dan banyak yang sudah memanfaatkannya. Untuk pedagang, Ekwanto berharap dapat terus berproses dan tidak mudah patah semangat meski masih ada yang mengeluhkan omzet belum kembali seperti saat berjualan di sepanjang Jalan Malioboro."Tentu butuh waktu dan proses. Belum lama ini, banyak kegiatan yang digelar di Yogyakarta tinggal bagaimana pedagang memanfaatkannya," katanya.

Ia berharap, pedagang bisa meningkatkan keramahan dan kualitas pelayanan sehingga wisatawan pun tertarik membeli. Pada awal Februari, seluruh pedagang kaki lima, sekitar 1.800 pedagang, baik suvenir maupun makanan yang semula berjualan di sepanjang Jalan Malioboro ditempatkan di Teras Malioboro 1 dan 2.

Sebelumnya, Pansus DPRD Kota Yogyakarta untuk Pengawasan Relokasi PKL Malioboro berharap ada penambahan sejumlah fasilitas untuk mendukung lokasi relokasi, di antaranya membuka akses masuk dari pintu timur untuk Teras Malioboro 2. Pembukaan akses tersebut diharapkan memudahkan pengunjung dan ada pemerataan pengunjung di Teras Malioboro 2 karena banyak pedagang yang merasa kunjungan wisatawan belum merata.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement