Senin 25 Jul 2022 05:18 WIB

BPIP: Revolusi Industri 4.0 Membuat Manusia Bekerja Lebih keras

Gerakan digitalisasi harus diaktifkan dan didorong guna menciptakan generasi terdidik

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, Revolusi Industri 4.0 membuat manusia harus bekerja lebih keras, karena mensyaratkan harus paham akan segala hal yang berhubungan dengan teknologi termasuk teknologi digital.
Foto: Rumah Zakat
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, Revolusi Industri 4.0 membuat manusia harus bekerja lebih keras, karena mensyaratkan harus paham akan segala hal yang berhubungan dengan teknologi termasuk teknologi digital.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan Revolusi Industri 4.0 membuat manusia harus bekerja lebih keras, karena mensyaratkan harus paham akan segala hal yang berhubungan dengan teknologi termasuk teknologi digital.

"Hasil Revolusi Industri 4.0 membuat kita harus kerja keras, sehingga kita perlu mengoptimalkan potensi digital menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi kita sebagai bangsa," katanya dalam kegiatan Diklat Pancasila Bagi Generasi Milenial di Yogyakarta, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis BPIP, Ahad (24/7/2022).

Baca Juga

Oleh karena itu, Kepala BPIP mengatakan, gerakan digitalisasi ini harus diaktifkan, dioptimalkan, dan didorong untuk menciptakan generasi yang terdidik."Dalam gambaran saya juga melanjutkan perjuangan yang telah dibangun generasi pertama kemerdekaan kita yang mendapat pendidikan pertama secara formal yaitu pada generasinya Bung Karno dan Bung Hatta," katanya.

Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang untuk memperoleh kemerdekaan. Dalam konteks pendidikan, bangsa ini perlu untuk belajar dari proses Sumpah Pemuda yang dipelopori oleh generasi muda.Sumpah Pemuda harus menjadi pembangkit memori kolektif bangsa tentang perjuangan pemuda dalam memproklamirkan kemerdekaan."Saya sangat bangga karena melihat ada semangat yang tinggi dari para generasi muda (mahasiswa) untuk membantu membumikan Pancasila melalui pendekatan digitalisasi yang kreatif dan inovatif," kata Yudian.

Ketua Panitia Diklat Pancasila Bagi Generasi MilenialDavid Ardiansyah mengatakan, kegiatan yang berlangsung dari Kamis (21/7) hingga Sabtu (23/7) itu diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai daerah dan program studi.Materi yang disampaikan utamanya menyoroti isu-isu yang berkembang dalam dunia digital, seperti pelatihan jurnalistik, event management, hingga media sosial strategis.

Dia berharap, melalui pelatihan ini, para peserta bukan hanya mampu mendapatkan pengetahuan yang baru, tetapi juga mampu menyerap materi-materi yang diberikan dengan baik."Pesan dari Kepala BPIP bahwa kita sebagai generasi muda harus siap menjadi agen perubahan. Generasi yang mampu diandalkan dan diberi kepercayaan untuk membumikan Pancasila melalui strategi-strategi yang kreatif dan inovatif," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement