Ahad 24 Jul 2022 15:48 WIB

Cuaca Buruk Picu Harga Ikan Naik

Kenaikan harga ikan ini sudah berlangsung hampir dua bulan lebih.

[ilustrasi] Pekerja memotong sirip hiu di tempat pelelangan ikan. ilustrasi. Cuaca buruk berupa terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur memicu naiknya harga ikan.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
[ilustrasi] Pekerja memotong sirip hiu di tempat pelelangan ikan. ilustrasi. Cuaca buruk berupa terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur memicu naiknya harga ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Cuaca buruk berupa terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur memicu naiknya harga ikan. Harga ikan yang dijual para pedagang di pasar-pasar tradisional Kota Kupang.

"Selama cuaca buruk melanda NTT hasil tangkapan ikan juga berkurang sehingga memicu harga ikan di pasar juga naik," kata Yanto salah seorang pedagang ikan di Pasar Oeba, Kota Kupang, Ahad (24/7/2022).

Baca Juga

Harga ikan belang kuning yang sebelumnya satu ekor ukuran sedang seharga Rp 30.000 - Rp 50.000 naik menjadi Rp 70.000/ekor. Sedangkan yang harga Rp 60.000/ekor naik menjadi Rp 80.000 hingga Rp 100.000 ekor.

Selain itu untuk ikan jenis Kombong dijual Rp 20.000/kumpul sebanyak enam ekor naik menjadi Rp 50.000/kumpul. Ikan jenis Sardin satu kumpul sebelumnya Rp 5.000/kumpul naik menjadi Rp 10.000/kumpul.

Menurut Yanto, kenaikan harga ikan ini sudah berlangsung hampir dua bulan lebih sejak cuaca buruk. "Nelayan yang turun melaut juga sangat terbatas. Para nelayan yang memiliki armada perahu yang cukup besar masih bisa melaut, sedangkan nelayan yang hanya memiliki perahu ketingting memilih tidak melaut karena gelombang cukup tinggi," kata Yanto.

Sementara itu Vany Maro, warga Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang mengatakan mahalnya harga ikan di pasar sehingga dalam memenuhi kebutuhan lauk keluarga beralih ke tahu dan tempe untuk makanan keluarga yang harganya masih bisa terjangkau.

"Selain tahu dan tempe kami membeli telur untuk kebutuhan lauk keluarga karena harga ikan segar saat ini sangat mahal," kata Ny. Vany.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement