Ahad 24 Jul 2022 20:04 WIB

Anak yang Meninggal Akibat DBD di Bandung Bertambah jadi Tujuh Orang

DBD di Bandung sebabkan tujuh orang meninggal.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Anak yang Meninggal Akibat DBD di Bandung Bertambah jadi Tujuh Orang. Foto:  Waspada DBD dan Covid-19 (ilustrasi)
Foto: republika
Anak yang Meninggal Akibat DBD di Bandung Bertambah jadi Tujuh Orang. Foto: Waspada DBD dan Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Jumlah anak di Kota Bandung yang meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah. Bulan Juni lalu anak yang meninggal sebanyak 6 orang sedangkan pada bulan Juli bertambah menjadi 7 orang anak.

"Iya betul (tujuh orang)," ujar Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi Jani saat dikonfirmasi, Ahad (24/7/2022).

Baca Juga

Ia menyebut sebelumnya usia anak-anak yang meninggal dunia akibat penyakit DBD antara satu hingga 9 tahun. Pihaknya mencatat pada Januari kasus DBD sebanyak 1.225 orang, Februari 738, Maret 457, April 158 serta Mei 328 orang. 

Sedangkan pada pekan kedua Juni sudah terdapat 7 orang yang terserang DBD. Dia mengatakan, penyebab anak yang meninggal dunia belum dapat dipastikan. Sebab analisis, harus mengacu kepada hasil medis yang diperoleh.

"Masih belum tahu apakah telat dibawa ke rumah sakit atau telat mendeteksi penyakit," katanya.

Saat ini, pihaknya telah mengirim surat kewaspadaan kepada kewilayahan dan fasilitas kesehatan untuk melakukan antisipasi. Cara yang dapat dilakukan melalui kegiatan fogging maupun membersihkan lingkungam.

"Kita mau bilang fogging bukan satu cara menanggulangi DBD, ada tiga manusia, vektor dan virus," katanya. Upaya yang dilakukan yaitu memberantas nyamuk dengan giat melaksanakan membersihkan lingkungan melalui Jumat bersih.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement