Ahad 24 Jul 2022 16:30 WIB

Kepintaran Harus Diimbangi Kebijaksanaan

Kebijaksanaan harus mengiringi kepintaran.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
 Kepintaran Harus Diimbangi Kebijaksanaan. Foto:  Wisuda sarjana (ilustrasi)
Foto: Dede Lukman Hakim/Republika
Kepintaran Harus Diimbangi Kebijaksanaan. Foto: Wisuda sarjana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta akhirnya menggelar Wisuda Pascasarjana, Sarjana dan Diploma secara tatap muka. Dengan total 476 wisudawan yang lulus pada periode 83 ini, Amikom sejak berdiri sudah meluluskan 29.599 wisudawan.

Wakil wisudawan, Avis Priyati dari Prodi Informatika meminta, segenap wisudawan tidak berpuas diri atas apa yang diraih sampai hari ini. Sebab, setelah lulus, justru ada tantangan untuk membawa kemajuan dan menjadi panutan masyarakat.

Baca Juga

Avis berharap, ke depan Amikom maupun lulusan-lulusan dari Amikom semakin maju dan sukses. Untuk mewujudkan itu, ia melihat, harus ada peningkatan-peningkatan antara lain dari sisi learning management system untuk memudahkan pembelajaran.

Selain itu, ia mengingatkan, Amikom harus mampu mengembangkan metode-metode pembelajaran dengan konsep yang variatif dan kreatif. Harus ada peningkatan fasilitas kebersihan dan tempat ibadah, serta menambah ruang laboratorium.

Avis mendoakan, Amikom jadi perguruan tinggi unggulan dunia dan universitas generasi keempat top dunia. Kepada wisudawan, ia berpesan, hidup merupakan petualangan berisi tantangan, harus dijalani penuh semangat dan percaya diri.

"Percayalah bahwa rencana tuhan lebih indah dari rencana manusia," kata Avis, Sabtu (23/7/2022).

Rektor Amikom, Prof Suyanto menilai, ini merupakan kesempatan luar biasa karena Amikom akhirnya bisa menggelar wisuda tatap muka langsung. Suyanto menyampaikan pula terima kasih atas masukan-masukan yang diberikan untuk kemajuan Amikom.

Terkait peningkatan learning management system, ia berpendapat, Amikom cukup beruntung. Sebab, sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Spada Indonesia, Amikom termasuk yang sudah menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kala itu cuma enam perguruan tinggi yang diizinkan. Ada Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Amikom Yogyakarta.

Kehadiran PJJ ini pula yang membuat Amikom, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, tidak gagap melaksanakan pembelajaran daring. Sebab, ada maupun tiada pandemi, Amikom sudah mulai memperluas pembelajaran daring.

"Meski tentu banyak kekurangan, insya Allah pada masa mendatang ditingkatkan," ujar Suyanto.

Selain itu, sambutan disampaikan wakil orang tua wisudawan, Wiwi Sri Widhowati. Setelah itu, ada pula Ketua Pengurus Yayasan Amikom, Rum M Andri, yang memberi pesan-pesan sekaligus harapan kepada segenap wisudawan yang lulus hari ini.

Wisudawan maupun orang tua/wali wisudawan berkesempatan menyaksikan teaser film terbaru sineas Amikom, Kinah dan Redjo, yang bercerita tentang kisah cinta Mbah Maridjan. Selain itu, mereka menyaksikan proses di balik layar pembuatan film.

Ia menerangkan, pembuatan film di Amikom senantiasa melibatkan mahasiswa lintas prodi. Suyanto mengungkapkan pula jika film Ajisaka sudah dilirik 43 distributor dunia di Cannes, termasuk Warner Bros, Universal Studio dan Paramount Picture.

Terakhir, Suyanto mengingatkan, kita hidup seperti roda, ada kalanya di atas ada kalanya di bawah. Karenanya, ia mengingatkan, ketika kita berada di atas harus selalu bersyukur, sedangkan kalau kita berada di bawah harus selalu bersabar.

Menurut Suyanto, ilmu yang dimiliki atau didapatkan baru bisa luar biasa kalau sudah mampu dipraktekkan di lapangan. Namun, ia menegaskan, kepintaran harus mampu diimbangi kebijaksanaan agar ilmu itu benar-benar luas kemanfaatannya.

"Smart and wisdom, kalau semua itu kamu gunakan, insya Allah pada masa mendatang kamu akan sukses dan bahagia," kata Suyanto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement