Sabtu 23 Jul 2022 23:36 WIB

Tanggapi Hasil Survei Pilpres 2024, Akademisi: Airlangga Memungkinkan Jadi Kuda Hitam

Melesatnya posisi elektabilitas Airlangga, menurut Robi, bukan tanpa kritik.

Ilustrasi pilpres 2024
Foto: Infografis Republika.co.id
Ilustrasi pilpres 2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian Pascasarjana Universitas Nasional Robi Nurhadi menilai posisi Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai kuda hitam pada Pilpres 2024 yang akan datang. "Airlangga berpotensi jadi Kuda Hitam. Tidak mudah menafikan eksistensinya dalam keberhasilan perekonomian Indonesia di tengah krisis ketidakpastian global saat ini. Apresiasi masyarakat sudah mulai terlihat dari beberapa hasil survei dalam tiga bulan terakhir ini", kata Robi Nurhadi di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).

Dosen Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional tersebut menunjukan hasil pengamatannya terhadap beberapa lembaga survei yang rilis pada Maret hingga Juni 2022. Misalnya, seperti dilansir dari Antara, survei Warna Research Center (WRC) pada 19 Maret - 4 April 2022. Lalu ada survei Indonesia Network Election Survey (INES) pada 13-28 April 2022, survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pada 17-30 April 2022, dan survei Indometer pada 20-27 April 2022. Survey selama bulan Maret dan April tersebut menunjukan apresiasi positif atas kinerja dan kepemimpinan Airlangga sebagai Menko Perekonomian.

Baca Juga

Lalu pada bulan Mei dan Juni, ada survei dari Panel Surya Indonesia (PSI) yang digelar pada 6-20 Mei 2022. Disusul oleh Citra Network Nasional (CNN) pada 16-30 Mei 2022 yang dilakukan pada 2.200 responden yang tersebar di 34 provinsi dan 478 kabupaten/kota. 

"Ada juga diperkuat dengan hasil survei LSI Denny JA pada 24 Mei - 7 Juni 2022 yang menempatkan elektabilitas Airlangga Hartarto pada peringkat enam besar Capres untuk Pilpres 2024. Survei Timur Barat Riset Center (TBRC) pada 29 Mei - 12 Juni 2022 dan Dinamika Survey Indonesia (DSI) pada 16 sampai 29 Juni 2022 memberi penilaian yang semakin positif terhadap Airlangga Hartarto," ujarnya menambahkan.

Survei terbaru pada bulan Juli dilakukan oleh Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang digelar pada 21 Juni hingga 5 Juli 2022 menempatkan Airlangga Hartarto pada posisi lima besar. Survey dengan 1.225 responden tersebut mempertanyakan "Siapakah yang menjadi presiden 2024 nantinya?" hasilnya adalah Ganjar 25,69 persen, Anies Baswedan 19,18 persen, Prabowo Subianto 11,18 persen, Ridwan Kamil 7,18 persen, dan Airlangga Hartarto 3,59 persen," kata dia.

Melesatnya posisi elektabilitas Airlangga, menurut Robi, bukan tanpa kritik. Indometer misalnya, meski merilis hasil survei yang positif, tapi juga melihat sisi negatif dari potensi merosotnya perolehan Partai Golkar pada Pemilu 2024 ke depan. "Saya kira wajar saja adanya anomali politik seperti itu. Melesatnya figur tidak berkorelasi ke partai. Tapi hal itu hanya soal kemampuan menciptakan coattail effect," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement