Jumat 22 Jul 2022 23:04 WIB

JARR IPO di BEI, Bisnis Biodiesel Kantongi Kontrak 305 Ribu KL FAME dengan Pertamina

Pada saat peresmian pabriknya, Presiden Joko Widodo hadir di tengah kegiatan.

Biodiesel (ilustrasi)
Foto: olipresses.net
Biodiesel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH BAMBU – Jhonlin Agro Raya yang sedang dalam proses IPO di BEI dengan kode emiten JARR terus berprospek bisnih cerah. Itu karena telah mengantongi kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan kuota 305 ribu kiloliter (KL) FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dalam setahun hasil dari pabrik biodiesel milik JARR yang berkapasitas 1.500 TPD.

FAME hasil dari pabrik biodiesel milik JARR merupakan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar.

Baca Juga

“Produk FAME hasil pabrik biodiesel JARR penjualannya sudah pasti diserap oleh Pertamina karena kita telah memiliki kontrak kuota sebesar 305 ribu KL setahun dengan Pertamina untuk menyuplai Pertamina Baubau Wayame,” kata Direktur Keuangan PT JAR Tbk Temmy Iskandar, Jumat (22/7/2022).

Menurut Temmy, Pabrik Biodiesel 1.500 TPD milik JARR yang berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021 dan kemudian  diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Kamis 21 Oktober 2021.

 

Kesinambungan produksi Pabrik Biodiesel terjamin karena milik PT JAR Tbk juga memiliki lahan perkebunan sawit seluas 17.020,26 Ha yang menghasilkan tandan buah segar.

Pengapalan perdana produk Fame hasil pabrik biodiesel JARR bahkan telah dilakukan pada September 2021 dengan mengirim 4.999,311 KL ke Pertamina Wayame. Bahkan jumlah total FAME yang sudah terkirim dari September 2021 hingga Desember 2021 mencapai 49.655,880 KL.

Besaran jumlah FAME tersebut telah sesuai dengan penetapan alokasi yang diterima oleh PT JAR Tbk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI No.105.K/EK.05/DJE/2021 tanggal 18 Agustus 2021. 

Tak hanya itu, prospek cerah PT JAR Tbk tergambar berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No. 150.K/ EK.05/DJE/2021 tanggal 30 November 2021, yang menetapkan PT JAR Tbk merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 KL (2,95%) dari total 10.151.118 KL dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodisel untuk pencampuran bahan bakar minyak jenis solar periode Januari sampai dengan Desember 2022.

Ia mengungkapkan, JARR telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana masa penawaran awal 12 Juli hingga 15 Juli 2022 dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas.

JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau mewakili 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.

“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp250 – Rp300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp366,88 miliar,” kata Temmy.

Pada saat peresmian pabriknya, Presiden Joko Widodo hadir di tengah kegiatan dan memberi sambutan.

"Kenapa saya mau datang ke sini alasan besarnya kawasan ini, pabrik ini, perusahaan PT Jhonlin mampu membuka lapangan pekerjaan yang banyak," kata Presiden Jokowi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu, dilansir dari Antara.

"Kita tahu Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, CPO (Crude Palm Oil), kelapa sawit, potensi kita mencapai 52 juta ton CPO per tahun. Jumlah yang sangat besar dan 40 persennya dari potensi yang ada dimiliki oleh para petani-petani kecil kita," ujar Presiden Jokowi menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement