Kamis 21 Jul 2022 23:23 WIB

Timnas Basket Kita Sangat Membutuhkan Pemain Lebih dari 1,9 Meter, Ini Alasannya

Gen Indonesia memang membuat sulit untuk berharap punya pemain tinggi besar.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pebasket timnas Indonesia Marques Bolden saat melawan Cina dalam babak playoffs Fiba Asia Cup 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (18/7/2022). Pada pertandingan itu Indonesia kalah dengan skor 58-108.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pebasket timnas Indonesia Marques Bolden saat melawan Cina dalam babak playoffs Fiba Asia Cup 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (18/7/2022). Pada pertandingan itu Indonesia kalah dengan skor 58-108.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Timnas Basket Putra Indonesia Fictor Roring mengapresiasi penampilan timnas saat ini. Walaupun, langkah Arki Dikania Wisnu dkk terhenti di babak playoff perempat final FIBA Asia Cup 2022.

Fictor Roring yang kini menjadi pelatih Pelita Jaya Bakrie Jakarta ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (21/7/2022) mengatakan, timnas akan bisa lebih bersaing di level Asia jika pemain kecil (guard) Indonesia di upgrade baik dari segi skill maupun dari postur atau size.

Baca Juga

"Sudah lama saya tekankan kita butuh pemain size tinggi. Dalam basket ukuran itu sangat pengaruh. Untuk pemain inside kita sudah terbantu dengan kehadiran Derrick Michael dan Marques Bolden," kata Ito sapaan akrab Fictor Roring.

Ito menambahkan, jika melihat tim yang bermain di FIBA Asia Cup 2022 yang mana point guard rata-rata setinggi 190cm. "Jika point guard kita bisa setara dengan mereka kita akan lebih bersaing. Bukan berarti anti pemain postur kecil, Prastawa kecil tetap bisa bersaing. Tetapi jangan terlalu banyak pemain kecilnya," kata dia.

Point guard Yordani, Dar Tucker memiliki tinggi badan 193 sentimeter, begitu pula playmaker dari Lebanon, Wael Arakji, memiliki tinggi yang sama 193 sentimeter. Mereka juga memiliki kontruksi otot yang bagus dan kecepatan yang membuat lawan kesulitan saat menjaganya. 

Selain itu, kata dia, mereka berdua juga punya kemampuan menembak tiga angka yang baik. Keduanya sejauh ini mampu memimpin negaranya melaju hingga babak semifinal FIBA Asia Cup 2022.

Ito salah satu yang tidak tabu dengan naturalisasi. Dengan kehidupan yang semakin mengglobal hal itu dinilai wajar. "Mencari pemain yang tinggi dan jago basket di Indonesia itu susah. Jadi naturalisasi tak masalah, dia hanya jadi booster di tim saja," kata dia.

Menurut Ito, kalau untuk mencari posisi bigman dari lokal memang sangat sulit. "Dari gen kita memang tidak tinggi. Kalau mau harus pernikahan dengan gen yang postur tinggi. Seperti Derrick Michael ibunya menikah dengan orang Afrika hasilnya bisa kita lihat. Jalur seperti ini rasanya yang lebih memungkinkan mendapat bibit pemain berpostur tinggi besar."

Di klubnya Pelita Jaya Jakarta, Ito juga secara perlahan mencari pemain dengan postur tinggi. "Kalau bisa kita inginnya minimal 190 sentimeter, tetapi itu kan tidak mudah. Kalau ada pemain kecil harus lah berotot dan cepat sehingga bisa mengimbangi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement