Jumat 22 Jul 2022 00:18 WIB

Hati-Hati! Inilah Fase dan Penyebab Gangguan Perilaku Anak

Pola asuh dari orang tua sangat mempengaruhi perilaku anak.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan menimbang berat badan anak saat berlangsung imunisasi. Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase kritis seorang manusia dalam hidupnya. Pada fase ini pertumbuhan sel-sel otak terjadi sangat cepat.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Petugas kesehatan menimbang berat badan anak saat berlangsung imunisasi. Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase kritis seorang manusia dalam hidupnya. Pada fase ini pertumbuhan sel-sel otak terjadi sangat cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua yang sering kali mengeluh bahwa anak mereka perilakunya menyimpang dan berbeda dengan perilaku anak-anak normal lain. Padahal semua orang tua pasti ingin anak-anak mereka, yang merupakan generasi penerus, dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan berkualitas serta memiliki masa depan yang gemilang.

Karena itu para orang tua wajib tahu, kapan dan apa yang menyebabkan terjadinya gangguan perilaku anak-anak kita. Sebab, gangguan perilaku anak-anak akan terus terbawa hingga dewasa.

Dokter Spesialis Anak, dr Fitri Hartanto, Sp.A (K) menjelaskan bahwa pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase kritis seorang manusia dalam hidupnya. Pada fase ini pertumbuhan sel-sel otak terjadi sangat cepat.

"Pada saat seorang anak lahir, pertumbuhan otak dari dalam kandungan hanya mencapai 25 persem. Setelah lahir hingga usia 2 tahun, percepatan pertumbuhan otak mencapai 80 persen. Kemudian sampai usia 5 tahun akhir atau 6 tahun awal berkurang lagi, hanya bertambah 15 persen," jelasnya, Kamis (21/7).

 

Menurut dr. Fitri, ada 3 fase penting dalam tumbuh kembang anak hingga anak berusia 6 tahun yaitu fase pembuka (0-6 bulan), fase kritis (1.000 HPK), dan fase sensitif (0- awal 6 tahun). Ketiga fase ini menurut dr. Fitri merupakan periode emas (golden period) seorang anak.

Dokter Fitri menjelaskan, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak semua faktor harus diberikan dengan baik kepada anak untuk menstimulus perkembangannya, jangan sampai berlebihan atau kurang salah satunya. “Golden period inilah harus kita waspadai karena sel-sel otak membangun jaringan-jaringan yang sensitif. Membangun sirkuit jaringan otak yang lebih kuat. Untuk membangun ini perlu tenaga dari nutrisi, ini penting supaya otak bisa optimal perkembangannya. Ini dipengaruhi oleh hormon-hormon yang berasal dari kasih sayang dari orang tua,” jelas dokter Fitri.

Karena itu, jika orang tua memberi pola asuh yang salah pada fase golden period, maka anak akan mengalami gangguan perilaku. “Pola asuh yang salah mengakibatkan keluarnya hormone stressor. Maka dampaknya, anak akan memiliki gangguan perilaku,” jelas pria yang murah senyum ini.

Dokter Fitri meminta para orang tua untuk paham dan mengoptimalkan jaringan otak anak dengan memenuhi kebutuhan stimulasi, nutrisi, dan kasih sayang. “Jadi tidak bisa anak stunting kita hanya beri nutrisi saja supaya kembali normal, tidak akan bisa. Karena kita harus membangun ini menjadi jaringan yang optimal,” kata dia.

Senada dengan dokter Fitri, Ketua Umum TP PKK Pusat Ny Tri Tito Karnavian mengatakan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik namun stunting bukan hanya masalah gizi tapi lebih kompleks. Oleh sebab itu, penyelesaiannya pun harus holistik.

“Anak dengan asupan gizi yang baik dan tepat akan tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik. Namun selain gizi yang baik, perkembangan anak yang baik juga membutuhkan kehangatan, kasih sayang, belaian, pelukan dan kesempatan untuk mencoba hal baru agar dapat berkembang secara maksimal,” katanya.

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, S.E., M.T, mengatakan orang tua dan keluarga merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter anak yang baik dan berkualitas. “Anak merupakan salah satu aset utama bagi suatu negara untuk mempersiapkan generasi penerus bangsanya. Anak merupakan anugerah sekaligus amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga dalam tumbuh kembangnya secara baik dan berkualitas,” ujar Nopian. Karena itu sangat penting diperhatikan oleh para orang tua, pengasuhan anak-anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan yang merupakan awal dari kehidupan seorang manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement