Kamis 21 Jul 2022 17:15 WIB

Mantan Menhan AS akan Sampaikan Kekhawatiran Taiwan ke Washington

Taiwan berharap mendapatkan akses yang lebih lebar untuk senjata

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper akan menyampaikan kekhawatiran Taiwan mengenai kecepatan penjualan senjata ke pulau tersebut.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper akan menyampaikan kekhawatiran Taiwan mengenai kecepatan penjualan senjata ke pulau tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper akan menyampaikan kekhawatiran Taiwan mengenai kecepatan penjualan senjata ke pulau tersebut. Taipei juga berharap mendapatkan akses yang lebih lebar untuk senjata-senjata seperti rudal panggul.

Sebelumnya Taiwan sempat menyampaikan masalah akses ke sejumlah senjata yang dipesan dari AS seperti rudal panggul anti pesawat Stinger. Taiwan mengeluhkan tekanan China yang meningkat untuk memaksakan kedaulatannya ke pulau tersebut.

Permintaan rudal AS ke Ukraina sangat tinggi, negara itu menggunakannya untuk menjauhkan pasukan Rusia dari pelabuhan. Tapi pasokan AS menyusut dan rintangan produksi senjata anti-pesawat semakin sulit karena kapasitas pabrik terbatas.

Esper yang sedang berkunjung ke Taiwan atas undangan lembaga think tank Atlantic Council bertemu dengan sejumlah pemimpin Taiwan termasuk Presiden Tsai Ing-wen. Ia mengatakan merasa pejabat pemerintah Taiwan frustasi dengan senjata yang ditawarkan Washington.

"Saya tidak merasakan frustasi selain kecepatan yang kami lakukan dalam penjualan senjata, terdapat ekspresi kebutuhan akses yang lebih besar untuk senjata-senjata seperti Stinger dan Javelin," kata Esper di Taipei, Kamis (21/7/2022).

Javelin merupakan senjata anti-tank AS yang juga digunakan Ukraina dan Taiwan. "Saya pikir terdapat keprihatinan mengenai rantai pasokan dan jalur pasokan. Masalah itu yang saya dan delegasi saya putuskan untuk bawa pulang dan bagikan dengan orang-orang yang tepat di (Washington) D.C," tambah Esper.

Esper menjabat sebagai Menteri Pertahanan dari tahun 2019 sampai 2020 selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Saat itu AS menjual miliar dolar senjata ke Taiwan.

AS terikat undang-undang untuk menyediakan Taiwan senjata untuk membela diri tapi juga mendorong pemerintah pulau fokus pada perang asimetris di mana pasukan yang lebih kecil menerapkan taktik non-konvensional terhadap musuh yang lebih besar seperti menggunakan senjata yang lebih lincah, untuk memastikan pulau sulit diserang.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan taktik ini menjadi prioritasnya. Esper mengatakan Taiwan tidak akan pernah mampu menandingi Cina dalam perang konvensional. Taiwan harus mempelajari bagaimana Ukraina melawan Rusia dengan strategi non-konvensional.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement