Kamis 21 Jul 2022 15:14 WIB

Pemkab Tangerang Minta Guru Perhatikan Kapasitas Diri di Depan Siswa

Guru agar bersikap bijak, jangan sampai peserta didik tidak nyaman saat bersekolah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Syaifullah.
Foto: Dok Pemkab Tangerang
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Syaifullah.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten meminta kepada para guru di wilayahnya itu untuk memperhatikan kapasitas diri dengan menjaga etika, sikap, karakter, dan mental. Langkah itu sebagai pencegah terjadinya tindak asusila di setiap siswa yang diajar sang guru.

"Kami selalu arahkan ke setiap sekolah untuk selalu memberikan atau mengingatkan para guru agar bersikap bijak, beretika, berkarakter arif dan mentalnya harus dijaga. Jangan sampai peserta didik itu tidak nyaman saat bersekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Syaifullah di Kabupaten Tangerang, Kamis (21/7/2022).

Baca: Guru SD yang Dinonaktifkan Disdik Depok karena Kasus HRS Terima Donasi Rp 60 Juta

Menurut dia, para guru harus melaksanakan tugas dan fungsi utamanya sebagai pengajar atau pendidik anak-anak, yang nantinya melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berkualitas. "Karena kan guru ini para pendidik untuk anak-anak kita sebagai penerus bangsa ke depan," ujar Syaifullah.

 

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada kepala sekolah agar melakukan sosialisasi terhadap guru dan wali kelas untuk meningkatkan pola pembelajaran yang baik dan benar, serta ramah anak selama berada di sekolah. "Semua sekolah kami instruksikan minimal satu bulan sekali melakukan pertemuan dengan para pegawai terkait dengan pola pembelajaran yang baik dan benar," tutur Syaifullah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menambahkan, sebagai bentuk komitmen, Pemkab Tangerang akan melakukan pengawasan dan pendampingan terkait sosialisasi mengantisipasi adanya kasus tidak asusila di lingkungan sekolah. "Kita juga melalui DP3A telah melakukan pendampingan dan memberikan layanan konsutasi melalui trauma healing kepada para korban," kata Maesyal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement