Kamis 21 Jul 2022 14:16 WIB

Soal Kabar Bocah Meninggal Usai Dirundung Setubuhi Kucing, Ini Temuan KPAID

Diduga terdapat empat orang temannya yang melakukan perundungan terhadap korban.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Stop Bullying
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Stop Bullying

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang anak berusia 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia diduga akibat depresi. Anak itu disinyalir depresi karena menjadi korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, pihaknya mendapat laporan terkait viralnya video tidak senonoh yang tersebar di media sosial. Setelah didalami, anak dalam video itu merupakan warga salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. "Dalam video itu, kami menemukan ada seorang anak yang diduga dipaksa untuk menyetubuhi kucing, sambil direkam, dan kemudian disebar," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (21/7/2022).

Baca Juga

Setelah video itu tersebar, korban mengalami penurunan kesehatan dan psikis. Keluarga korban kemudian membawa yang bersangkutan ke Rumah Sakit (RS) Singaparna Medika Citrautama pada Jumat (15/7/2022). Namun, korban meninggal dunia pada Ahad (17/7/2022) malam.

Ato mengatakan, KPAID Kabupaten Tasikmalaya kemudian melakukan pendalaman terkait kasus itu. Dari gejala yang dialami, menurut dia, diduga korban meninggal akibat depresi. "Kami belum bisa memastikan itu, karena harus ada pemeriksaan ahli, tapi dari gejalanya, diduga akibat unsur bullying," kata dia.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pendalaman yang dilakukan KPAID, peristiwa itu diduga terjadi pada akhir Juni di lingkungan sekitar rumah anak. Diduga terdapat empat orang temannya yang juga masih berusia anak melakukan perundungan kepada korban.

"Ananda korban ini memang mengalami keterlambatan dalam proses tumbuh kembangnya, sehingga memicu perundungan," kata dia.

Ato mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus melakukan pemulihan kondisi psikis keluarga. Sebab, diduga kondisi psikis keluarga juga terganggu akibat kejadian itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement