Kamis 21 Jul 2022 13:23 WIB

Literasi Keagamaan Para Takmir, Khatib, dan Mubaligh Perlu Ditingkatkan

Tantangan yang dihadapi takmir masjid yaitu minimnya literasi keagamaan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto: Republika/Yogi Ardhi
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruqutni, menilai pentingnya meningkatkan literasi keagamaan tentang Islam wasathiyah bagi para takmir masjid, khatib dan mubaligh. Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Prof Kamaruddin Amin, mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi takmir masjid yaitu minimnya literasi keagamaan pada kebanyakan takmir.

Imam mengatakan, selain meningkatkan pemahaman Islam wasathiyah bagi takmir masjid, yang juga penting adalah meningkatkan kemampuan manajerial masjid. Para khatib dan mubaligh juga penting ditingkatkan pemahaman Islam wasathiyahnya, karena mereka yang menyampaikan pesan-pesan di mimbar-mimbar masjid.

Baca Juga

"Pemahaman Islam wasathiyah perlu ditingkatkan, Dewan Masjid Indonesia akan terus meningkatkan perannya khususnya nanti termasuk dalam empowerment penguatan literasi, yaitu dengan melakukan pelajar pelatihan khatib dan dai, khususnya generasi milenial nanti, Insya Allah," kata Imam kepada Republika, Kamis (21/7/2022).

Ia menyampaikan, pelatihan yang diberikan kepada generasi milenial ini yang diutamakan adalah pencerahan ke arah literasi keagamaan, misalnya tentang konsep Islam wasathiyah.

Ia menjelaskan, konsep Islam wasathiyah termasuk pesan-pesan yang kuat, itu bisa dicerna sendiri atau diperkenalkan sendiri. Tapi kalau dilatih akan menjadi semacam penguatan yang nyata, karena diikuti oleh berbagai orang dan pihak, mungkin perwakilan atau utusan dari masjid, perorangan, dan lain sebagainya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement