Rabu 20 Jul 2022 20:26 WIB

Palangka Raya Catat 83 Kasus Aktif Covid-19

Empat dari 83 kasus aktif Covid-19 Palangka Raya berasal dari perjalanan luar.

Empat dari 83 kasus aktif Covid-19 Palangka Raya berasal dari perjalanan luar.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Empat dari 83 kasus aktif Covid-19 Palangka Raya berasal dari perjalanan luar.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, mencatat saat ini ada 83 kasus aktif atau pasien yang masih positif terinfeksi virus corona jenis baru di kota itu. "Data per Tanggal 19 kemarin ada tambahan 20 kasus positif, sehingga total kasus aktif COVID-19 di wilayah kita mencapai 83 orang," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Rabu (20/7/2022).

Dia menerangkan, dari tambahan 20 kasus aktif tersebut, empat orang diketahui tertular usai melakukan perjalan luar kota, 15 orang transmisi lokal dan penyebaran COVID-19 pada satu orang lainnya masih dalam pelacakan. "Dari 83 kasus aktif tersebut, 21 orang dirawat di rumah sakit dan 61 lainnya menjalani isolasi mandiri karena bergejala ringan," kata Emi yang juga Kepala BPBD Kota Palangka Raya itu.

Baca Juga

Sementara itu, sampai saat ini akumulasi pasien COVID-19 di "Kota Cantik" mencapai 17.915 orang, dengan 17.282 di antaranya telah dinyatakan sembuh. Selain itu 550 orang dinyatakan meninggal dan 83 lainnya masih terkonfirmasi positif. Untuk itu, meski saat ini pemerintah telah memberikan kelonggaran terkait aktivitas, masyarakat tetap diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan dan minuman bergizi serta rajin berolahraga.

"Kemudian juga harus menyelesaikan seluruh tahapan vaksinasi, mulai dari pertama, kedua sampai 'booster. Selalu menjaga imunitas tubuh untuk mengantisipasi dan meminimalkan keparahan akibat paparan virus corona," katanya.

Emi mengatakan, vaksinasi merupakan cara melindungi masyarakat dari paparan dan risiko tertularnya COVID-19.Vaksinasi di wilayah "Kota Cantik" itu dilaksanakan di puskesmas, rumah sakit hingga di gerai layanan yang digelar berbagai pihak lain, yang turut bekerja sama dan terlibat langsung pada program tersebut. Menurut dia, pemerintah pusat juga segera memberlakukan vaksin penguat atau booster menjadi syarat perjalanan, terutama perjalanan menggunakan pesawat ataupun lintas daerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement