Kamis 21 Jul 2022 01:00 WIB

Turkey Teeth Viral Gara-Gara Seleb Inggris, Hasilnya Kok Malah Kayak Pakai Gigi Palsu?

Turkey teeth menjadi tren viral di Inggris.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Model asal Inggris, Katie Price, pernah menjalani prosedur perawatan gigi di Turki. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan gigi putih bersih. Orang-orang di Inggris banyak yang ke Turki untuk mempercantik giginya, namun hasilnya malah tampak tidak alami karena terlalu putih.
Foto: EPA/LINDSEY PARNABY
Model asal Inggris, Katie Price, pernah menjalani prosedur perawatan gigi di Turki. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan gigi putih bersih. Orang-orang di Inggris banyak yang ke Turki untuk mempercantik giginya, namun hasilnya malah tampak tidak alami karena terlalu putih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turkey teeth atau gigi Turki merupakan tren viral terbaru di mana orang-orang pergi ke negara Turki untuk membuat gigi mereka tampak sangat putih, rapi, dan menarik. Tren ini semakin populer setelah selebritas dan influencer juga melakukannya.

"Orang-orang yang melakukan perawatan gigi di luar negeri, khususnya di Turki, disebut memiliki 'gigi Turki'," jelas Head of Dental Department di Healing Tree Hospital, Dr Suman Yadav, seperti dilansir Indian Express, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Pasien yang ingin mendapatkan tampilan gigi Turki biasanya diberikan beberapa opsi terkait bentuk, kualitas, dan warna. Namun, sering kali hasil yang diberikan tampak seperti gigi palsu karena bentuknya tidak terlihat alami, misalnya terlalu besar atau terlalu putih.

"Ada spekulasi bahwa prosedur ini juga sangat menyakitkan," ungkap Dr Yadav.

Tren gigi Turki juga diminati karena harganya yang cukup murah. Akan tetapi, komplikasi atau kerusakan yang ditimbulkan dari prosedur gigi Turki bisa memakan biaya yang lebih besar.

Hal ini juga disoroti dalam sebuah survei yang dilakukan oleh British Dental Association (BDA) pada 1.000 dokter gigi. Para dokter gigi ini ditanya mengenai pengalaman mereka dalam mengobati gigi pasien yang sebelumnya melakukan prosedur perawatan gigi di luar negeri.

"Sebanyak 95 persen para dokter gigi melaporkan bahwa mereka pernah memeriksa pasien yang pergi ke luar negeri untuk perawatan gigi," jelas BDA.

Di antara para dokter gigi tersebut, sebanyak 86 persen di antaranya pernah mengobati pasien yang mengalami komplikasi akibat perawatan gigi di luar negeri. Banyak dari komplikasi ini yang dipicu oleh pemasangan dental crown dan juga implan pada gigi pasien.

Meski biaya perawatan gigi di luar Inggris tampak lebih murah, komplikasi yang mungkin terjadi akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar. Menurut survei BDA, sekitar dua pertiga dokter gigi mengungkapkan bahwa pasien mereka harus mengeluarkan biaya minimal 500 euro atau sekitar Rp 7,7 juta untuk memperbaiki kerusakan pada gigi setelah melakukan perawatan di luar negeri.

Selain itu, lebih dari setengah dokter gigi juga melaporkan bahwa pasien mereka harus mengeluarkan biaya lebih dari 1.000 euro atau sekitar Rp 15,3 juta untuk keperluan serupa. Bahkan, satu dari lima dokter gigi mengungkapkan bahwa pasien mereka harus mengeluarkan biaya lebih dari 5.000 euro atau sekitar Rp 76,6 juta untuk memperbaiki kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement