Rabu 20 Jul 2022 14:17 WIB

Pemimpin Umum Hidayatullah Kunjungi Wadi Barakah Pesantren Ummul Quro Tompobulu

Kawasan terintegrasi itu  memadukan Manhaj Hidayatullah dan kearifan Panrita Bugis.

Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurahman Muhammad (keempat dari kiri)  mendengarkan penjelasan Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Suwito Fatah MM (kedua dari kiri)  terkait Wadi Barakah Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu, Maros, Selasa (19/7/2022).
Foto: Dok Al Bayan Hidayatullah Makassar
Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurahman Muhammad (keempat dari kiri) mendengarkan penjelasan Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Suwito Fatah MM (kedua dari kiri) terkait Wadi Barakah Pesantren Ummul Quro Hidayatullah Tompobulu, Maros, Selasa (19/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurahman Muhammad menyempatkan berkunjung menikmati keindahan kawasan Wadi Barakah Ummul Qura Hidayatullah Tompobulu, Pucak, Maros, Selasa (19/7/2022) sore.

“Setiap rencana seberapa pun besarnya, Allah selalu lebih besar dan mahakuasa menentukan. Maka terus bersemangat, bersungguh-sungguh dan istiqamalah mendawamkan amalan yang menjadi strategi sukses sejak Rasulullah,” nasihatnya di sela peninjauan dan mendengarkan pemaparan rencana pengembangan kawasan Wadi Barakah dan Ummul Qura Hidayatullah Tompobulu oleh Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Suwito Fatah MM, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/7/2022).

Amalan yang menjadi rahasia kesuksesan para mujahid Islam yang diteladankan Rasulullah, menurut sosok penyuka sayur bening itu, semua sama yakni ketakwaan,  menunaikan shalat malam, dekat dengan al Quran, wirid pagi petang, sedekah hingga berpuasa sunnah.

“Pasukan terbaik dengan pemimpin terbaik Muhammad Al Fatih  Penakluk Konstantinopel adalah pendawam amalan-amalan tersebut sejak belia,” tambahnya di kesempatan terpisah pada tausiyahnya kepada santri tahfizh Hidayatullah Tompobulu.

Kunjungan tersebut diterima Ketua Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Sulsel yang juga Dewan Pembinan Yayasan Al Bayan Ust Ir H Abd Majid MA dan jajaran pengurus Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar, badan pengelola Ummul Qura Hidayatullah Tompobulu dan manajemen Wadi Barakah.

Ia mengaku terkesan dengan keindahan dan bentangan alam kawasan Wadi Barakah serta mendoakan kesuksesan dari sejumlah rencana pengembangan kawasan tersebut.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Bayan Ust Dr H Abd Qahhar Mudzakkar telah menetapkan kawasan Wadi Barakah Ummul Qura Hidayatullah Tompobulu sebagai kawasan terintegrasi untuk pendidikan (pesantren pelatihan), pemukiman (kapling rumah kebun), wisata (outbond, villa, camping), komersil area (restoran, rest area), agro (perkebunan, peternakan, perikanan) hingga pekuburan dengan nuansa Islamiah, alamiah dan ilmiah.

Ajang internasional

Pada  kesempatan terpisah di Jakarta, akhir pekan lalu, Dirut Wadi Barakah Ir Muaz Yahya memaparkan konsep pengembangan kawasan Wadi Barakah di ajang internasional Arch.Id 2022, Indonesian Arcitectur Converention and Exebition, yang dihadiri wakil arsitek seluruh dunia.

Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) menetapkan desain pengembangan Wadi Barakah salah satu yang dipresentasikan mewakili konsep arsitektur dari Indonesia.

Muaz Yahya memaparkan kepada para arsitektur dan disiarkan secara live dari paviliun Indonesia timur ke seluruh dunia konsep dengan judul Wadi Barakah Hidayatullah Design Aproach with Sistimatika Wahyu.

Peserta talkshow series terpesona dengan deskripsi konsep Wadi Barakah memadukan unsur lokalitas Bugis Makassar perspektif Panrita Bola/Balla dengan Manhaj Nubuwah Islam. Direncanakan hanya 1 jam dipresentasikan namun menjadi 4 jam diskusinya.

“Panrita adalah ahli atau cendikia atau orang yang ahli dalam bidangnya melalui kecerdasan dan kebijaksanaan. Panrita merancang secara kosmologi, sedang Arsitek merancang secara fungsi dan estetika,” urai Sekretaris IAI periode sebelumnya tersebut.

Sedangkan Sistematika Wahyu merupakan manhaj gerakan Hidayatullah yang mengacu pada urutan turunnya wahyu, dijadikan sebagai pendekatan dan spirit dalam perancangan dan pemanfaatan kawasan Wadi Barakah seluas 35 ha itu.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement