Rabu 20 Jul 2022 08:28 WIB

AS: Rusia Siap Caplok Wilayah Ukraina 

Saat ini pasukan Rusia diketahui sudah menguasai beberapa wilayah di Ukraina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Sebuah tank Ukraina melaju di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Kamis, 9 Juni 2022. Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, Rusia sedang bersiap mencaplok wilayah Ukraina.
Foto: AP/Bernat Armangue
Sebuah tank Ukraina melaju di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Kamis, 9 Juni 2022. Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, Rusia sedang bersiap mencaplok wilayah Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, Rusia sedang bersiap mencaplok wilayah Ukraina. Saat ini pasukan Rusia diketahui sudah menguasai beberapa wilayah di Ukraina, terutama di bagian timur negara tersebut.

“Rusia meletakkan dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina yang dikontrolnya yang melanggar langsung kedaulatan Ukraina. Kami melihat banyak bukti dan intelijen di domain publik bahwa Rusia bermaksud untuk mencoba mencaplok wilayah Ukraina tambahan,” kata Kirby dalam konferensi pers, Selasa (19/7/2022), dilaporkan Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurut dia, saat ini Rusia mulai mengambil tindakan aneksasi yang mirip seperti ketika mereka mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 lalu. "Rusia memasang pejabat proksi tidak sah di wilayah Ukraina yang berada di bawah kendalinya," ucapnya.

Kirby memprediksi, sama seperti ketika mencaplok Krimea, Rusia juga akan menggelar referendum “palsu” di wilayah-wilayah Ukraina yang kini sudah mereka kuasai. Hasil referendum itu bakal dijadikan dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina yang berdaulat.

Menurut Kirby, Rusia sedang meninjau rencana tersebut yang bakal mencakup wilayah Kherson, Donetsk, dan Luhansk. Selain itu, Kirby menyebut, Moskow juga sedang bersiap mendirikan bank Rusia dan memberlakukan rubel sebagai mata uang di wilayah Ukraina yang kini dikuasainya. Rusia pun akan menyabotase internet sipil.

"Rusia telah menguasai menara penyiaran, membentuk pasukan keamanan yang loyal, mengganti infrastruktur telekomunikasi, memaksa penduduk untuk mengajukan kewarganegaraan Rusia dan mengeluarkan paspor Rusia," ucap Kirby.

Sebelum menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, Rusia sudah mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk. Dua wilayah di Ukraina timur itu sebelumnya dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Kemerdekaan Luhansk dan Donetsk juga telah diakui Suriah dan Korea Utara (Korut).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement