REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan serangan udara telah menewaskan dua orang anggota milisi al Shabaab di daerah terpencil di selatan Negara Bagian Jubaland, Somalia. Kelompok ekstremis itu memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan ISIS.
Dalam pernyataannya Senin (18/7/2022) malam waktu setempat, Komando Wilayah Afrika (AFRICOM) mengatakan serangan digelar dekat Libikus di wilayah Lower Juba.
"Asesmen awal komando, dua anggota teroris al Shabaab tewas dalam aksi ini, tidak ada warga sipil yang tewas atau terluka di daerah terpencil di mana aksi dilaksanakan," kata AFRICOM.
Aktivis-aktivis hak asasi manusia menuduh AS menutup operasi mereka di Somalia. Sehingga menyulitkan permintaan pertanggungjawaban bila terjadi insiden yang menewaskan warga sipil.
Di situs resminya lembaga think tank Crisis Group mengatakan belum ada tanda-tanda pemberontakan al Shabaab berakhir. Kelompok itu konsisten selangkah lebih maju dari operasi militer pemerintah regional dan lokal.
Menurut lembaga think tank itu al Shabaab mendapat keuntungan dari disfungsional dan terpecahnya kekuatan militer musuh-musuh mereka. Kelincahan milisi juga membuat mereka dapat membaur ke tengah masyarakat Somalia. Sehingga mereka sulit dikalahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
