Selasa 19 Jul 2022 13:22 WIB

Kemenkeu: Kenaikan Ekspor Diharapkan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Kinerja ekspor yang signifikan itu terutama didorong naiknya ekspor produk sawit.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Pertumbuhan ekspor diharapkan memberikan dukungan pertumbuhan ekonomi kuartal II dan tahun ini secara umum.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Pertumbuhan ekspor diharapkan memberikan dukungan pertumbuhan ekonomi kuartal II dan tahun ini secara umum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah mencatat ekspor Indonesia pada Juni 2022 sebesar 26,09 miliar dolar AS atau meningkat dibanding Mei 2022 sebesar 21,51 miliar dolar AS. Kinerja signifikan itu terutama didorong kembali naiknya ekspor produk sawit setelah harga kebutuhan pokok di dalam negeri semakin stabil, sehingga pelarangan ekspor produk sawit dicabut. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu berharap peningkatan ekspor pada Juni 2022. Hal ini seiring upaya stabilisasi harga yang semakin membuahkan hasil memberikan dukungan pertumbuhan ekonomi kuartal II dan tahun ini secara umum.

Baca Juga

"Maka demikian pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tetap kuat," ujar Febrio, Selasa (19/7/2022).

Menurut Febrio, peningkatan ekspor produk sawit penting di tengah eskalasi berbagai risiko global akibat perang di Ukraina yang berkepanjangan, serta berbagai tantangan multidimensional lainnya seperti pandemi yang belum sepenuhnya selesai secara merata di seluruh dunia.

Dari sisi lain, kinerja impor juga kembali menguat didukung oleh impor bahan baku yang menandakan aktivitas ekonomi domestik terus membaik. Impor Juni 2022 sebesar 21 miliar dolar AS dari Mei 2022 yang senilai 18,60 miliar dolar AS

"Pandemi semakin terkendali, sehingga aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat menunjukkan tren peningkatan dan terus membaik. Selain itu, peningkatan impor bahan baku dan barang modal mencerminkan aktivitas sektor industri dalam negeri yang terus beranjak pulih," ucapnya.

Pemulihan impor terkait aktivitas industri, kata dia, sejalan dengan pergerakan Purchasing Manufacturing Index (PMI) Manufaktur Juni 2022 yang tetap ekspansif di tengah perlambatan aktivitas industri yang terjadi di banyak negara.

Menguatnya kedua komponen perdagangan internasional ini mendorong surplus neraca perdagangan pada Juni 2022 sebesar 5,09 miliar dolar AS, yang terutama ditopang oleh sektor nonmigas dengan surplus sebesar 7,23 miliar dolar AS. Sedangkan sektor migas mengalami defisit sebesar 2,14 miliar dolar AS

"Kinerja neraca perdagangan menunjukkan kenaikan ekspor mampu menyerap risiko kenaikan harga komoditas global sisi impor," kata Febrio.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement