Selasa 19 Jul 2022 12:46 WIB

Karir Bisa Dikembangkan Sejak Mahasiswa

Kolaborasi merupakan salah satu kunci pengembangan sebuah bisnis.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Karir Bisa Dikembangkan Sejak Mahasiswa (ilustrasi).
Foto: Dokumen
Karir Bisa Dikembangkan Sejak Mahasiswa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dosen Program Studi Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia (UII), Dr Risdiyono mengingatkan, tantangan karir masa depan akan semakin hebat. Pasalnya, kemajuan teknologi mampu menggantikan peran manusia dalam pekerjaan sehari-hari.

Namun, ia menekankan, tetap ada beberapa pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut. Khususnya, yang berhubungan dengan pemecahan masalah, inovasi, kreativitas, pemikiran kritis dan pembuatan/pengembangan ide.

Baca Juga

Ia berpendapat, setidaknya terdapat 10 kemampuan yang harus diterapkan untuk menghadapi pergeseran pekerjaan ini di tahun 2025. Kemampuan tersebut meliputi pemikiran analisis dan inovasi, pembelajaran yang aktif dan strategi belajar.

"Mahasiswa dituntut untuk memiliki kreativitas, orisinalitas dalam pembuatan karya baru hingga inisiatif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Mahasiswa hendaknya membangun kepemimpinan dan berkontribusi kepada lingkungan sosial," kata Risdiyono dalam Growth Fest 2022 yang diselenggarakan UII, Selasa (14/7/2022).

Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma (Persero), Sri Harsi Teteki mengatakan, kolaborasi merupakan salah satu kunci pengembangan sebuah bisnis. Tapi, sebelum menentukan kolaborasi, seorang pebisnis harus melihat dulu beberapa kriteria.

Salah satunya proyek yang akan diajak berkolaborasi sejalan dengan produk bisnis yang dijalankan. Kemudian, kesempatan bisnis yang didapat, pertimbangan saintis dalam proyek, serta ketersediaan fasilitas dan sumber daya tidak kalah penting.

"Poin terakhir yang perlu digaris bawahi, melalui kolaborasi ini hendaknya bisa menghasilkan teknologi informasi terbaru," ujar Sri.

Prof Marcus Stueck dari DPFA Academy Jerman mengingatkan, tantangan bisnis bisa pula muncul ketika terdapat masalah dan terjadi konflik. Untuk menanggulangi permasalahan itu, harus dimulai dengan strategi melalui refleksi internal.

Dibedah dengan mempertimbangkan kesadaran dan ketidaktahuan, ketidakstabilan dan kebakuan, intensitas dan kepenatan serta keterhubungan dan keterpisahan. Selain itu, perlu empat posisi yang dibutuhkan untuk melihat suatu masalah dengan baik.

"Melalui pengalaman, observasi, evaluasi dan refleksi kritis dengan memanfaatkan data-data saintis," kata Marcus.

Bagi mahasiswa, Samsudin dari Yamaha Indonesia merasa, sebenarnya sudah memiliki prospek karir. Yamaha sendiri sudah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang memberikan manfaat kepada mahasiswa itu sendiri.

Antara lain pembekalan pengetahuan untuk penelitian. Kemudian, ada pelatihan keterampilan untuk mengolah data dan observasi lapangan secara mandiri dari kampus. Selain itu, Yamaha Indonesia turut memiliki program mentoring.

"Untuk membekali pekerjaan dan penelitian yang hendak dilakukan mahasiswa," ujar Samsudin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement