Selasa 19 Jul 2022 08:57 WIB

Petani Panembangan Banyumas Kembangkan Mina Padi, Penghasilan Naik Jadi Rp 50 Juta

Hasil panen padi dengan konsep mina padi per hektarnya bertambah enam kwintal

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Desa Panembangan, Banyumas untuk melihat pengembangan Mina Padi yang dilakukan oleh kelompok petani Panembangan, Senin (18/7/22).
Foto: Pemkab Banyumas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Desa Panembangan, Banyumas untuk melihat pengembangan Mina Padi yang dilakukan oleh kelompok petani Panembangan, Senin (18/7/22).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas, langsung heboh dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (18/7/2022). Ganjar berkunjung ke desa itu untuk melihat pengembangan Mina Padi yang dilakukan oleh kelompok petani Panembangan.

Ternyata, mayoritas petani di desa tersebut telah menerapkan konsep mina padi, yakni menanam padi sekaligus menebar benih ikan di sawah sejak 2001 lalu. Hari itu, Ganjar ikut menebar benih ikan ke sawah bersama para petani.

Baca Juga

Ganjar begitu antusias melihat semangat para petani di desa itu. Apalagi setelah ia mendengar, program mina padi yang dilakukan membuat hidup mereka lebih sejahtera.

“Program mina padi ini kami lakukan sejak 2001 lalu. Kalau dulu para petani hanya tanam padi, sekarang juga memelihara ikan jenis nila. Setelah dilakukan, hasil produksi padi bisa lebih meningkat dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak,” kata Narsono, pengurus kelompok tani Desa Panembangan.

 

Narsono menerangkan, hasil panen padi dengan konsep mina padi per hektarnya bertambah enam kwintal. Setiap satu hektare, hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp 27 juta.

“Itu baru dari padi, belum dari ikan. Per hektare biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Per kilonya dijual Rp 22 ribu. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata per hektare Rp 50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu,” terangnya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan konsep mina padi yang dilakukan petani Panembangan sudah tepat. Apalagi, daerah itu termasuk daerah pegunungan dengan air yang sangat banyak.

“Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian, akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa,” katanya.

Selama praktik program mina padi itu, lanjut Ganjar, hasil pertanian menurut keterangan petani meningkat drastis. Program itu ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang menempel di batang padi akan langsung dimakan ikan.

“Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun kata mereka,” jelasnya.

Ditambahkan, program itu diharapkan terus dikembangkan. Para penyuluh juga telah melakukan pendampingan. Ia berharap, konsep mina padi yang sukses itu bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama.

“Daerah seperti ini kan banyak di Jateng, misalnya di Banyumas ini, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan dan tujuan akhirnya membuat petani kita lebih sejahtera,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement