Senin 18 Jul 2022 19:45 WIB

Prancis Bersiap Hadapi Kemungkinan Hari Terpanas yang Pernah Tercatat

Prancis bersiap menghadapi kemungkinan hari-hari terpanas yang pernah tercatat

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Prancis bersiap menghadapi kemungkinan hari-hari terpanas yang pernah tercatat dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius
Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Prancis bersiap menghadapi kemungkinan hari-hari terpanas yang pernah tercatat dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis bersiap menghadapi kemungkinan hari-hari terpanas yang pernah tercatat dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius di wilayah pinggir pantai yang banyak dikunjungi turis. Sementara kebakaran hutan di selatan dan barat negara itu juga semakin intensif.

"Puncak gelombang panas ini diperkirakan hari Senin," kata MeteoFrance dalam pernyataannya, Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Lembaga itu memprediksi suhu udara dapat mencapai 40 sampai 42 derajat Celcius. Tapi "lebih tinggi di beberapa daerah lokal di" seluruh pantai barat Atlantik Prancis.

"Hari itu dapat menjadi yang paling panas yang pernah tercatat di Prancis," tambah MeteoFrance.

Mereka menambahkan suhu udara dapat mencapai 40 derajat di pelabuhan Brittany di kabupaten Brest. Akan semakin jelas apakah rata-rata suhu udara dalam satu hari akan mencetak rekor.

Saat ini dicetak pada tahun 2003 dan 2019 ketika suhu udara rata-rata dalam satu hari 29,3 derajat. Sementara itu asap hitam gelap dapat dilihat dari pantai timur Atlantik dekat Dune of Pilat atau bukit pasir Pilat dekat Arcachon.

Angin yang berhembus keras dan suhu udara yang panas membuat api semakin ganas. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengirimkan tiga pesawat bomber air ke wilayah tersebut.

Dalam cicitanya Senin pagi pemerintah prefektur setempat mengatakan kebakaran hutan di wilayah itu menyebar hingga 14 ribu hektar. Terdapat laporan korban luka. Pada Ahad (17/7) kemarin Prancis telah mengeluarkan peringatan tertinggi di beberapa wilayah, meminta warga "ekstra waspada."

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement