Senin 18 Jul 2022 16:45 WIB

RI-Bangladesh Perluas Kerja Sama

Indonesia - Bangladesh berkomitmen memperluas kerja sama di berbagai bidang

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Bangladesh A.K Abdul Momen di Gedung Pancasila, Kemenlu RI, Senin (18/7/2022)
Foto: Kemenlu RI
Pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Bangladesh A.K Abdul Momen di Gedung Pancasila, Kemenlu RI, Senin (18/7/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia - Bangladesh berkomitmen memperluas kerja sama di berbagai bidang termasuk kerja sama ekonomi. Hal ini disepakati dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Bangladesh, A.K Abdul Momen di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Senin (18/7/2022).

"Bangladesh adalah salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di kawasan Asia Selatan dan hari ini saya dan Menteri Momen membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama kita," kata Retno dalam pernyataan bersama Menlu Momen usai pertemuan, Senin.

Retno mencatat tren hubungan perdagangan kedua negara naik, bahkan melampaui angka pra-pandemi yakni senilai 3 miliar dolar AS. Januari-Mei tahun ini pun, perdagangan meningkat 30 persen.

Retno mengatakan, dalam upaya meningkatkan volume perdagangan kedua negara, Indonesia dan Bangladesh menjajaki kerja sama untuk menyelesaikan negosiasi Perjanjian Perdagangan Preferensial.

"Kami juga sepakat untuk memperluas kerja sama di bidang industri strategi, sektor transportasi dan industri halal, sedangkan di bidang investasi, kami berkomitmen untuk mendekatkan BUMN dan swasta," ujar Retno.

Dalam hal ini, perusahaan Indonesia juga memperluas jangkauannya di Bangladesh. Salah satu perusahaan Pertamina Power Indonesia, lanjut Retno, siap mendukung proyek pembangkit listrik di Bangladesh. Kerja sama ini pun tengah dijajaki dan menunggu penyelesaian letter of intent dengan segera.

Di sektor energi, kedua negara juga sepakat untuk memperluas kerja sama. Sementara pada konektivitas, dalam pertemuannya dengan Momen, keduanya sepakat untuk mendorong kontak yang lebih erat antara bisnis kedua negara.

Sementara itu, Momen juga mengapresiasi sambutan hangatnya tiba di Indonesia untuk merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antar kduea negara. Menurutnya, selama 50 tahun terakhir ekonomi kedua negara telah berjalan dengan baik dan telah menjadi salah satu model ekonomi di dunia.

"Dan sementara ekonomi berjalan dengan baik, semakin banyak peluang yang datang, ada banyak potensi untuk membantu meningkatkan perdagangan dan investasi antara dua negara sahabat," kata Momen dalam kesempatan yang sama.

Momen mengatakan, Bangladesh dan Indonesia berbagi nilai yang sama, prinsip yang sama hingga budaya yang sama. Sehingga, menurutnya tidak ada alasan untuk tidak memiliki hubungan yang kuat antara Indonesia dan Bangladesh.

Ia menuturkan bahwa kerja sama di berbagai sektor harus diperluas sehingga membantu meningkatkan hubungan salah satunya di perdagangan kedua negara. "Salah satu caranya adalah kami menantikan perjanjian perdagangan preferensial dan mudah-mudahan itu akan meningkatkan dua perdagangan kami," kata Momen.

"Kami juga melihat pengaturan bilateral yang memperluas keterlibatan di bidang pertanian, pariwisata, pangan, energi, kesehatan, perdagangan halal, dan pertahanan, konektivitas TIK, dan perikanan," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement