Senin 18 Jul 2022 14:29 WIB

Kinerja PGAS Diproyeksi Cerah Ditopang Pertumbuhan Sektor Upstream

Bisnis upstream PGAS dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memeriksa meteran gas di salah satu rumah warga (ilustrasi). Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diproyeksi bakal bersinar didukung pertumbuhan positif sektor hulu migas (upstream).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memeriksa meteran gas di salah satu rumah warga (ilustrasi). Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diproyeksi bakal bersinar didukung pertumbuhan positif sektor hulu migas (upstream).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diproyeksi bakal bersinar didukung pertumbuhan positif sektor hulu migas (upstream). Bisnis upstream PGAS dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang besar terutama disumbang oleh anak usaha Perseroan yaitu Saka Energi Indonesia (SEI).

Sepanjang 2021, SEI mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 165 persen year-on-year (yoy) menjadi 123,7 juta dolar AS dari Blok Pangkah, Blok Ketapang, Blok Muriah, dan Blok Muara Bakau. Tahun lalu, SEI juga berhasil mencetak laba 7 juta dolar AS dengan margin sekitar 2 persen. 

Baca Juga

Pada kuartal I 2022, produksi rata-rata minyak SEI meningkat 72,5 persen yoy menjadi 9,7 mboepd. Sedangkan produksi rata-rata gasnya meningkat 23,6 persen yoy menjadi 24,8 mboepd. Secara total, angka produksi harian minyak dan gas SEI naik 34,3 persen yoy menjadi 34,5 mboepd. 

"Kami melihat kepemilikan PGAS di SEI menjadi penopang yang solid untuk bisnis upstream-nya, dan kami meyakini SEI akan terus mencetak laba di tahun-tahun mendatang," kata Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan dalam risetnya dikutip pada Senin (18/7/2022). 

Farras memperkirakan pada tahun 2023 mendatang SEI dapat memproduksi minyak sebanyak 2,8 mmboe atau naik 9 persen yoy. Sementara produksi gas diperkirakan naik 7 persen yoy menjadi 7,3 mmboe. Peningkatan produksi ini diproyeksi akan membawa pendapatan upstream untuk PGAS sebesar 439 juta dolar AS atau naik 10 persen yoy.

Selain dari SEI, PGAS juga memiliki proyek strategis yaitu sistem pipa transportasi untuk Blok Rokan yang dapat menyalurkan minyak hingga 300 ribu boepd dengan panjang pipa mencapai 367 km. Pipa ini dijadwalkan akan beroperasi secara keseluruhan pada kuartal II 2022. 

Minyak yang dihasilkan Blok Rokan akan disalurkan sepenuhnya kepada PT Pertamina Hulu Rokan sebagai offtaker tetap selama 10 tahun. Jika beroperasi optimal, Farras memperkirakan, Blok Rokan dapat menyalurkan hingga 300 kboepd minyak pada 2023.

PGAS pun bisa memperoleh tambahan EBITDA sebesar 81,3 juta dolar AS pada 2023. Dengan demikian, EBITDA Perseroan pada tahun depan akan terdongkrak menjadi 1,01 miliar dolar AS atau tumbuh 11,5 persen yoy.

Dengan proyeksi kinerja ini, saham PGAS pun dinilai layak untuk dikoleksi. "Kami merekomendasikan BUY saham PGAS dengan target harga Rp 2.100 yang merefleksikan 5,4x EV/EBITDA tahun 2023," kata Farras. 

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Jumat (15/7/2022), saham PGAS berada diposisi Rp 1.530. Meski dalam satu bulan terakhir kinerjanya sedikit tertekan, sejak awal tahun saham PGAS telah menguat 12 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement